Garuda Indonesia Mulai Laksanakan Penerbangan Musim Haji 2017/1438 H

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 28 Juli 2017 | 18:20 WIB - Redaktur: Juli - 665


Jakarta, InfoPublik – Maskapai Garuda Indonesia pada Jumat (28/7) memulai pelaksanaan penerbangan musim Haji 2017/1438 H, kloter pertama dilaksanakan secara serentak di 5 embarkasi dari total 9 embarkasi yang dilayani. 

Kelima embarkasi tersebut yaitu Medan, Jakarta, Solo, Padang dan Makassar (menuju Madinah). Sementara penerbangan kloter pertama untuk 4 embarkasi lainnya, yaitu embarkasi Balikpapan penerbangan Haji akan dimulai pada 29 Juli 2017 (menuju Madinah), embarkasi Banjarmasin 30 Juli 2017 (menuju Madinah), embarkasi Lombok 12 Agustus 2017 (menuju Jeddah) dan embarkasi Banda Aceh 16 Agustus 2017 (menuju Jeddah).

Pelepasan kloter pertama calon jemaah haji tersebut dilakukan Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (28/7). 

Pelaksana harian, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (persero) Hengki Heriandono mengemukakan, pada pelaksanaan penerbangan musim haji 2017/ 1438H ini, Garuda Indonesia memulai fase keberangkatan (fase I) pada 28 Juli 2017 - 26 Agustus 2017, sementara penerbangan haji Fase Kepulangan (Fase II) dimulai pada 6 September 2017 - 6 Oktober 2017. 

Penerbangan langsung ke Madinah dilayani oleh embarkasi Medan, Jakarta, Solo, Padang, Makassar, Balikpapan dan Banda Aceh dengan periode keberangkatan pada 28 Juli 2017 – 11 Agustus 2017. Sementara untuk periode kepulangan akan dilaksanakan pada 6 September 2017 – 6 Oktober 2017 mendatang.

Lebih lanjut disampaikan Hengki, pada penerbangan Haji tahun 2017/1438H ini, Garuda Indonesia akan menerbangkan sebanyak 107.959 calon jemaah, jumlah tersebut meningkat dibanding jumlah jemaah tahun lalu (2016/1437H) yang hanya menerbangan sebanyak 78.772 jemaah. Peningkatan jumlah calon jemaah untuk tahun ini dikarenakan adanya aturan terkait penambahan kuota jemaah haji yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi.
 
Keseluruhan 107.959 calon jemaah Indonesia tersebut akan diberangkatkan melalui 277 kelompok terbang (kloter) dari 9 embarkasi yaitu, Banda Aceh (4.448 jemaah, 11 kloter), Medan (8.466 jemaah, 22 kloter), Padang (6.349 jemaah, 16 kloter), Jakarta (22.784, 58 kloter), Solo (34.112 jemaah, 95 kloter), Balikpapan (5.792 jemaah, 13 kloter), Makassar (15.911 jemaah, 35 kloter), Lombok (4.564 jemaah, 10 kloter) Banjarmasin (5.533 jemaah, 17 kloter).

Pada pelaksanaan operasional penerbangan haji tahun 2017/1438 H ini, lanjut Hengki, Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari tiga pesawat Boeing 747-400, lima pesawat Boeing 777-300 ER, dan enam pesawat Airbus 330-300. 

Adapun sebelas di antaranya merupakan pesawat sendiri dan sisanya merupakan pesawat sewa. Jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2017 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik jemaah haji pada 2017/1438 H ini.

Selain itu, Garuda Indonesia pada tahun ini juga meningkatkan jumlah awak kabin haji menjadi 558 awak kabin (sebelumnya 442 awak kabin), yang 57 persennya merupakan putra-putri daerah. 

"Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut merupakan bagian dari pelayanan Garuda Indonesia kepada para jemaah, khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah," ujarnya.

Untuk keamanan dan kenyamanan para jemaah, Garuda Indonesia menghimbau para jemaah agar tidak membawa barang – barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, antara lain: kompor minyak, gas LPG, korek api, senjata tajam, gunting panjang, hair-spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain. Bila membawa barang barang elektronika, maka baterainya juga harus dilepas. 

Garuda Indonesia juga meminta jemaah agar tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat. Hal ini perlu diingatkan kembali untuk mencegah adanya perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari pihak – pihak tertentu yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Para jemaah juga diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu tidak membawa barang bawaan yang melebihi berat 32 Kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air, untuk kenyamanan dan keamanan para jemaah. Barang bawaan tersebut terdiri dari satu kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jemaah di Bandara debarkasi Indonesia," imbaunya. 

Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang jadwal keberangkatan dan kepulangan penerbangan haji, Garuda Indonesia juga menyiapkan website www.haji-ga.com yang dapat diakses oleh masyarakat.