BPDP Sawit - Dewan Sawit Indonesia Edukasi Masyarakat Soal Penggunaan Minyak

:


Oleh Amrln, Jumat, 17 Februari 2017 | 09:00 WIB - Redaktur: Elvira - 666


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit bersama Dewan Sawit Indonesia melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat luas tentang penggunaan minyak goreng dari kelapa sawit.

“Dalam kegiatan ini kami mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara menggoreng dengan baik dan benar, dengan tidak menggunakan minyak bekas. Kalau sudah di goreng maksimum dua kali, lebih dari itu tidak baik lagi untuk seterusnya digunakan,” ucap Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/2).

Bayu mengatakan, masyarakat harus mengetahui bahwa penggunaan minyak goreng bekas, apalagi setelah dipakai lebih dari dua kali, akan memberikan dampak pada kesehatan.

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit bersama Dewan Sawit Indonesia juga mengadakan kegiatan bakti sosial dengan menyerahkan bantuan sebesar Rp 15 juta untuk perbaikan sarana sekolah di desa di Desa Singgasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Sementara itu, terkait permintaan minyak goreng, Bayu memaparkan bahwa saat ini permintaan konsumsi minyak goreng di dunia di perkirakan akan meningkat.

“Peningkatannya pun belum tahu bagaimana pergerakaannya, tapi kita bisa melihat peningkatan pesanan-pesanan dari negara–negara yang tadinya lebih banyak mengkonsumsi minyak goreng. Ini salah satu yang harus di cermati ke depan,” jelas Bayu.

Lebih lanjut diungkapkan, Indonesia merupakan produsen CPO (crude palm oil), salah satu produk olahan dari kelapa sawit utama dunia. Adapun dari total produksi minyak sawit Indonesia saat ini, sekitar 40 persennya digunakan untuk minyak goreng di dalam negeri dan sisanya di ekspor.

Sementara itu, ekspor terbesar minyak goreng Indonesia saat ini adalah ke negara China, India, Pakistan, dan Belanda. Sedangkan untuk pasar Amerika Serikat tidak terlalu besar, hanya sekitar 800 ribu sampai 1 juta ton per tahun, yang saat ini masih di dominasi Biodiesel.

“Sekarang tunggu pasar-pasar yang baru dan kuat seperti Rusia, Spanyol, dan Italia demikian juga menunggu permintaan negara-negara Persia seperti Iran, Irak dan Timur Tengah lainnya. Ini adalah pasar-pasar yang potensial untuk di garap ke depan,” pungkasnya.