Pilih Ketua Baru Astindo Gelar Kongres di Balikpapan

:


Oleh Untung S, Rabu, 25 Januari 2017 | 10:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 837


Jakarta, InfoPublik - Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) kembali menggelar kongres empat tahunan yang diselenggarakan di Platinum Balikpapan Hotel dan Convention Hall, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (24/1), kongres yang mengusung tema Digitalisasi Pariwisata tersebut dibuka oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata. Turut hadir pula Walikota Balikpapan dan juga anggota dari tiap  DPP Astindo. Kongres dimulai sejak 23-24 Januari 2017.

Dalam sambutannya Ketua Astindo Elly Hutabarat mengungkapkan kemajuan tekhnologi sangat berdampak terhadap semua industri dan tidak terkecuali terhadap bisnis Travel Agent. Pesaing Travel Agent pun sudah sangat beragam, mulai dari Travel Agent tanpa izin hingga Travel Arranger atau pun penjual tiket perorangan, “bahkan airlines yang juga sudah menjual langsung kepada pelanggan kita melalui website-nya dengan harga yang lebih murah”, ungkap Elly.

Menurut Elly selain itu masih ada lagi yang lebih mengancam kelangsungngan bisnis kita, yaitu pemodal raksasa asing yang masuk kedalam bisnis Travel Agent di Indonesia, akan tetapi mereka tidak mencari keuntungan dari menjual komoditas produk Travel Agent, melainkan kearah jual beli perusahaan melalui peningkatkan nilai atau “valuation” dari perusahaanya. Kondisi ini sangat merubah paradigma, sekalipun mereka hadir dengan tampilan Online travel Agent.

Elly juga memaparkan hasil kerja para pengurus dibawah kepemimpinannya dalam periode 2012 – 2016, diantaranya telah diupayakannya adanya proteksi jaminan keuangan Travel Agent dengan menggandeng pihak Asuransi Raya dan CIU Insurance, berhasil negosiasi dengan IATA untuk meniadakan persyaratan DIP dari United Insurance Services, juga telah berhasil negosiasi untuk memundurkan berlakunya Single BSP Calendar yang telah diwacanakan oleh Para international Airlines, selain itu sejak tahun 2013 Astindo juga berhasil mengusung Net Remitance on Credit Card (NRCC), yang kelihatannya masih mendapat kendala.

“Akan tetapi Garuda Indonesia sebagai National Carrier sudah dapat menyetujui penerapan Credit card on Ticket (COT) yang juga hampir seperti NRCC.  Dimana kedua hal terakhir tersebut adalah upaya ASTINDO untuk membela anggotanya dalam menjaga “cash flow”-nya”, paparnya.

Elly juga menyampaikan mengenai adanya Penyesuaian Anggaran Dasar Astindo Penambahan Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Astindo yang baru, diantaranya adalah Nusa Tenggara Barat, Riau, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara; adanya Pengakuan dari instansi pemerintah dan lembaga lain, diantaranya Kementerian Pariwisata.

“Sekalipun Astindo bukan binaan Kementerian Pariwisata, akan tetapi program kerja dan kiprahnya dirasakan sangat membantu mendinamiskan Pariwisata Indonesia. Sehingga keberadaan Astindo dianggap menjadi bagian dari program kerja Kementerian Pariwisata. Oleh karena itu, Astindo selalu dilibatkan pada setiap program kerjanya,” tambah Elly.

Selain Kementerian Pariwisata, pengakuan didapat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jendral Pajak Kadin Indonesia

Hasil Kerja yang telah dicapai lainnya adalah sehubungan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu dengan dibentuknya Astindo Training Center (ATC), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan nama Air Transport Distribution Services & Agencies (ATDA), Sertifikat Kompetensi Profesi BPW. “Hingga Kongres ini dilaksanakan, sertifikat kompetensi yang telah diterbitkan berjumlah 239 (dua ratus tiga puluh sembilan) yang terdiri dari 11 (sebelas) Okupansi Job title,” tambah Elly.

Keberhasilan kegiatan lain yang juga merupakan hasil kerja Astindo periode ini adalah dengan diselenggarakannya Astindo Fair di tingkat Nasional dan di tingkat Propinsi, yaitu  DPP Jatim dan DKI yang tidak lepas dari supervisi dan pantauan DPN.

“Astindo Fair sudah menjadi event calender routine tahunan sejak tahun 2011, dan juga telah dijadikan calender agenda oleh para anggota dan para exhibitor khususnya National Tourisim Organization (NTO) dari beberapa negara. Astindo Fair yang akan datang adalah pelaksanaan yang ke 7 kalinya, yang akan diadakan pada tanggal 24 – 26 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC). dan akan mengambil tempat yang lebih luas lagi yaitu 9.000 M2 yang terdiri dari Assembly dan Plenary Hall” papar Elly.

Selain pemaparan hasil kerja DPN Astindo, sesuai dengan tema Kongres tahun ini, Astindo mengundang pembicara dari perusahaan Alexia yang kompeten dalam bidang IT dan juga Zurich Insurance.  Agenda yang tak kalah penting adalah Pemilihan Ketua Umum Astindo periode 2016 – 2020.