Menperin Setujui Kerja Sama Pusat Inovasi Digital

:


Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 22 Januari 2017 | 00:10 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 473


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi saksi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan Six Capital Singapore tentang pengembangan pusat inovasi digital di Indonesia.

Perusahaan analisis data berbasis financial technology (Fintech) yang berkantor pusat di Singapura tersebut akan menggelontorkan donasi sebesar 9,17 juta dolar AS dalam bentuk pelaksanaan enam proyek.

“Kami memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak atas inisiatif kerja sama ini, yang diharapkan akan mendukung penumbuhan wirausaha baru terutama di bidang startup digital dan dalam menghadapi era industry 4.0,” kata Menperin Airlangga Hartarto di Davos, Swiss, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (20/1).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UGM Dwikorita Karnawati bersama Chairman and Founder Six Capital Singapore Patrick Teng ini berlangsung di tengah kegiatan World Economic Forum 2017 di Davos, Swiss.

Nantinya keenam proyek yang akan dikerjakan, meliputi pembangunan infrastruktur gedung Digital Innovation Center, kegiatan riset dan inovasi dalam bidang inovasi digital, pemetaan lahan gambut seluas 110 ribu hektare di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Kepulauan Riau dengan penerapan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR), serta menghibahkan sebanyak 68 unit komputer untuk Center of Excellence for Financial Trading yang ditempatkan di Pertamina Tower, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Kemudian, memberikan donasi yang telah disepakati sebagai innovation fund dalam rangka hilirisasi start-ups di bidang digital technologi yang telah dikembangkan oleh Innovative Academy di UGM, dimana program tersebut mendukung target pemerintah dalam menciptakan 1.000 technopreneurs, serta pembagian 1.000 smartphones gratis ke masyarakat pedesaan di Yogyakarta khususnya di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Sleman dalam rangka memberikan akses masyarakat bawah terhadap teknologi terutama dalam program preventive healthcare.

Menperin mengajak generasi muda Indonesia untuk melek teknologi agar menjadi pebisnis startup digital. Terlebih lagi, dengan iklim startup yang terus berkembang, nilai bisnis e-commerce di Indonesia saat ini mencapai 18 miliar dolar AS dan ditargetkan dalam lima tahun akan tumbuh 10 kali lipat.

“Untuk menumbuhkan iklim start up dan iklim bisnis Indonesia, maka dibutuhkan tenaga-tenaga industri yang unggul,” tegasnya.

Kementerian Perindustrian tengah menjalankan beberapa program strategis untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia industri, di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, pemagangan, serta pemberian sertifikasi.

“Penguatan SDM industri ini menjadi salah satu focal point dari arahan Bapak Presiden Joko Widodo karena menjadi elemen penting bagi kekuatan ekonomi baru di Indonesia,” ujarnya.

Pihaknya juga sedang mengembangkan infrastruktur digital untuk industri kecil dan menengah, yakni program e-smart IKM dalam upaya memperluas pasar dalam rantai nilai dunia dan menghadapi era Industri 4.0. 

“Program e-smart IKM ini akan terintegrasi dengan klaster-klaster prioritas seperti industri perhiasan, furniture, kerajinan, dan kosmetik sehingga akan membantu para pelaku IKM dalam melakukan promosi dan meningkatkan penjualan produk baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Sementara Rektor UGM Dwikorita Karnawati menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk meminimalkan kesenjangan antara kehidupan masyarakat urban dengan rural. Karenanya, pengembangan smart and resilient village menjadi salah satu program unggulan UGM pada saat ini. 

“Melalui kerja sama dengan Six Capital Singapore, UGM telah merintis dan merealisasikan misinya dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang digital technologi, yang bertujuan untuk membangun budaya inovasi dan budaya kolaborasi antarcivitas akademika di lingkungan UGM,” paparnya.

Adapun Chairman and Founder Six Capital Singapore Patrick Teng mengungkapkan, dengan kondisi jumlah penduduk terbanyak kedua di Asia, Indonesia akan menjadi salah satu negara terbesar ekonomi digital di Asia. 

“Bersama dengan UGM, kami akan mewujudkan Indonesia sebagai The Largest Digital Economy in Asia seperti yang sering diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.

Di ajang WEF 2017, delegasi Indonesia memperkenalkan program NusaHealth (www.nusahealth.id) yang merupakan aplikasi personal digital healthcare berbasis smartphone dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup sehat. NusaHealth ternyata mampu menarik perhatian para peserta forum ekonomi dunia tersebut.

Ditampilkan juga aplikasi DesaApp. Aplikasi hasil dari pengembangan Fakultas Pertanian UGM dan PT Gamatechno ini didedikasikan untuk masyarakat desa dan para petani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka melalui fasilitasi akses informasi harga-harga komoditi pertanian, hama penyakit tanaman, konsultasi ahli pertanian, dan musim tanam.