IPEMI Gelar Pameran Bertajuk Ramadhan Fair 2016

:


Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 15 Juni 2016 | 12:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 743


Jakarta, Infopublik - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) menggelar pameran produk unggulan di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemperin). Pameran mengambil tema Bangga Beli Produk Indonesia.

“Dari 750 ribu industri kecil dan menengah (IKM) sandang yang ada di Indonesia, 30 persennya merupakan industri fesyen muslim,” kata Dirjen IKM Kemperin Euis Saedah mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Pameran di Jakarta yang berlangsung hingga Jumat (17/6).

Fesyen Indonesia saat ini masih menjadi andalan untuk mengangkat citra Nusantara di mata dunia, termasuk melalui fesyen muslim. Apalagi Indonesia telah memancangkan tahun 2020 sebagai pusat mode fesyen hijab dunia.

Oleh karena itu, kata Euis, Kemperin terus memacu penumbuhan wirausaha baru IKM fesyen muslim sampai ke pelosok daerah. Upaya yang telah dilakukan, antara lain melalui program bimbingan teknik, dampingan tenaga ahli, serta bantuan mesin dan peralatan.

“Dengan demikian, kami berharap seluruh wanita yaitu Muslimah Indonesia di Nusantara dapat mengambil kesempatan untuk wirausaha agar dapat menjadi bagian dalam peningkatan kesejahteraan bagi keluarga maupun lingkungan sekitar,” katanya.

Menurut Euis, bila berjalan seiringan, bukan tidak mungkin pelaku IKM fesyen muslim akan terangkat ekonominya sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia karena busana muslim mampu menggebrak tren fesyen dunia dengan berbagai macam modenya.

“Kesadaran akan Islam di kelas menengah, juga menjadikan banyak kalangan menyesuaikan gaya hidup modern dengan tradisi Islam. Hal ini menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim di ranah global,” jelasnya seraya menambahkan bahkan, tidak hanya di dunia Islam, pertumbuhan pasar busana muslim juga telah menyebar luas ke Eropa.

Sementara itu, Ketua Umum IPEMI Ingrid Kansil menyampaikan perkembangan industri busana muslim di tanah air mulai marak di kota-kota besar di pulau Jawa sejak tahun 1990-an, namun booming-nya baru dirasakan pada tahun 1995.

“Sejak saat itulah, semakin banyak perempuan Indonesia yang berbusana muslim, bahkan busana khas ini telah menyebar ke berbagai perkantoran, hotel berbintang, sekolah-sekolah, hingga pasar modern dan tradisional,” ujarnya.

Menurut Ingrid, Indonesia memiliki potensi sebagai salah satu pusat mode dunia, khususnya untuk busana muslim karena memiliki sumber daya kreatif dan warisan budaya melimpah. “Jika pelaku IKM kita mampu mengangkat keunikan dari produknya, maka sudah dapat dipastikan kelak Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan mode di dunia,” ujarnya.

Kemperin memberikan apresiasi kepada IPEMI yang telah terbentuk lebih kurang dua tahun ini karena terus berkontribusi mengembangkan dan mempromosikan produk-produk asli Indonesia.

“Kami menyambut baik pelaksanaan pameran ini, semoga dapat memberikan motivasi dan bekal kepada peserta ataupun perajin IKM binaan IPEMI untuk menjadi wirausahawan yang tangguh, profesional, kreatif dan inovatif sehingga mendorong angka pertumbuhan, penguatan dan peningkatan daya saing global yang kita cita-citakan,” pungkas Euis.