PLN Harus Mampu Tekan Pemakaian BBM

:


Oleh R.M. Goenawan, Jumat, 1 April 2016 | 13:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 788


Jakarta, InfoPublik - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditargetkan bisa menekan porsi bahan bakar minyak (BBM) dalam bauran energi pembangkit listrik menjadi hanya 6,7% pada tahun ini. Porsi BBM ini sempat mencapai 22% pada 2011 lalu.

"PLN telah berupaya menurunkan porsi pemakaian BBM di pembangkit listrik. Pada 2011 lalu, konsumsi BBM untuk pembangkit listrik mencapak 11,2 juta kiloliter (KL) atau 22% dari bauran energi. Porsi BBM ini telah turun menjadi 14% atau hanya 7,2 juta KL pada 2014 lalu.Tahun ini kami targetkan porsi BBM dapat turun di bawah 7%, yakni 6,7%," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman, Jumat (1/4).

Menururt Jarman, PLN bisa memperbanyak porsi batu bara dan gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dengan memakai gas, PLN bahkan bisa mengirimkannya hingga daerah-daerah terpencil di wilayah timur Indonesia dalam bentuk gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) atau gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). "Daerah terpencil kalau pakai BBM kan mahal, jadi lebih baik pakai gas," ujarnya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PLN Amin Subekti memaparkan, dalam program 35.000 megawatt (MW), terdapat banyak rencana pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar gas yakni mencapai 13.400 MW. Untuk memastikan pasokan gas seluruh pembangkit ini, pihaknya sudah menyiapkan metode distribusi gas dengan virtual pipeline. "Nanti gas dalam bentuk CNG maupun LNG akan diangkut dengan kapal. Selanjutnya kapal tersebut akan berkeliling ke pembangkit-pembangkit yang ada. Jadi seakan ada pipa, walau secara fisik tidak ada," katanya.

PLN telah mulai transportasi gas dalam bentuk CNG ini di Batam. Perseroan juga telah memasok pembangkit di Bawean dengan metode ini dengan pasokan dari fasilitas compressing di PLTGU Gresik. Dalam waktu dekat, fasilitas tersebut akan mampu memasok CNG 28 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) ke pembangkit listrik di Lombok. Melalui pengurangan konsumsi BBM, tutur Amin, perseroan telah berhasil melakukan efisiensi. Pada tahun lalu, PLN bisa menghemat Rp 15 triliun dengan memangkas pemakaian BBM di pembangkit listrik.