Kebutuhan Daging Sapi Jelang Lebaran Meningkat 30 Persen

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 30 Maret 2016 | 17:57 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 631


Jakarta, InfoPublik - Kebutuhan daging sapi di pasar tradisional di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) jelang lebaran akan melonjak hingga 30 persen, dan harga diperkirakan mencapai Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram, jika tidak diantisipasi sejak dini.

Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma mengatakan, setiap harinya dibutuhkan 650 sampai 750 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di pasar-pasar tradisional Jabodetabek.

"Kebutuhan ini dipenuhi dari 97 persen sapi impor dan tiga persen sapi lokal," ungkap Marina dalam acara "Focus Group Discussion: Kebutuhan Daging Sapi Menjelang Idul Fitri 2016" di Jakarta, Rabu (30/3).

Marina mengatakan, harganya bisa melonjak hingga 30 persen saat H-3 menjelang Ramadan dan H-7 jelang Idul Fitri.
Selain itu, kebutuhan sapi untuk pasar-pasar tersebut dipasok dari feedloter, importer dan PD Dharma Jaya.

Dharma Jaya juga memasok 2.000 ekor sapi dan sapinya berasal dari Nusa Tenggara Timur.
"Harga daging sapi (dari sapi NTT) kami jual sebesar Rp95.000 sampai Rp99.000 ribu per kilogram untuk paha depan dan paha belakang."

Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, berdasarkan catatan APDI, pada Juni 2015 harga beli daging tingkat peternak (feedlot) berkisar Rp 37 ribu-Rp 38 ribu per kg dan harga karkas sebesar Rp 74 ribu-Rp 75 ribu per kg.

“Sekarang harga beli di feedlot mencapai Rp 45 ribu-Rp 46 ribu per kg dan karkas di Maret ini Rp 87 ribu-Rp 89 ribu. Harga daging sekarang HPP Rp 105 ribu, kita jual Rp 110 ribu,” ujarnya.

Jika melihat harga tersebut, Asnawi memperkirakan harga daging sapi jelang puasa dan Idul Fitri bisa mencapai Rp 130 ribu-Rp 140 ribu per kg. Hal ini juga didorong oleh konsumsi masyarakat yang fokus pada daging. Sedangkan bagian lagi dari sapi seperti jeroan tidak laku dijual.



“Harga Rp 130-Rp 140 ribu itu orientasi kami. Karena juga di posisi Ramadhan jeroan tidak laku, feed tidak ada yang ambil. Rata-rata konsumen ambil daging,” katanya.

Selain itu, kenaikan harga daging sapi tersebut juga akan diikuti oleh penurunan harga bagian lain dari sapi, seperti kulit dan jeroan. Hal ini dinilai membuat pedagang daging di pasar tradisional semakin kesulitan.

“Harga kulit dari Rp 20 ribu bisa turun jadi Rp 7 ribu-Rp 8 ribu karena tenaga kerja pulang, sedangkan pemasukan kulit ke pabrik sangat besar. Kemudian jeroan, saat ini suplai ke riteil Rp 6 ribu-Rp 7 ribu itu banting harga jadi Rp 4 ribu- Rp 5 ribu,” tuturnya.