Inflasi Januari 2016 0,51 Persen

:


Oleh Putri, Senin, 1 Februari 2016 | 15:06 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 257


Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari 2016 mengalami inflasi 0,51 persen dan lebih rendah dibanding Desember 2015 yang sebesar 0,96 persen.

Ketua BPS Suryamin mengatakan inflasi Januari 2016 tergolong rendah untuk awal tahun dibanding tujuh tahun terakhir sebelumnya kecuali 2015 mengalami deflasi 0,24 persen. Januari 2010 0,84 persen, 2011 0,89 persen, 2012 0,76 persen, 2013 1,03 persen dan 2014 1,07 persen. "Komoditas yang menyumbang inflasi Januari 2016 adalah bahan makanan sebesar 2,2 persen atau menyumbang 0,46 persen dari total inflasi. Bahan makanan seperti daging ayam ras, telur ayam ras, beras, bawang merah, bawang putih, dan daging sapi," kata Suryamin di kantor BPS Senin (1/2).

Kemudian, lanjut Suryamin, kelompok lainnya adalah perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,09 persen. Kelompok sandang 0,02 persen, kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing andil 0,01 persen.

Sementara itu, dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), ada tujuh kota mengalami deflasi dan tertinggi di Gorontalo sebesar -0,58 persen. Serta di 75 kota mengalami inflasi dan tertinggi di Sibolga sebesar 1,82 persen.

Inflasi dari tahun ke tahun (year on year) sebesar 4,14 persen terhitung dari Januari 2015 ke Januari 2016. Sedangkan untuk inflasi komponen inti sebesar 0,29 persen dan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,62 persen.