Menkominfo ajak Masyarakat Indonesia Memerdekakan Bangsa Menuju Digital

:


Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 18 Agustus 2019 | 06:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 320


Jakarta, infopublik - Di peringatan Kemerdekaan ke 74 Republik Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak seluruh masyarakat Indonesia  memerdekakan bangsa menuju kejayaan digital.
 
Menurutnya bangsa Indonesia tidak nihil dalam sumber daya manusia yang unggul. Namun butuh melipat gandakan   jumlahnya, meningkatkan kapasitasnya, menggelitik  inovasinya, dan  memompanya dengan semangat baru. Agar menjadi bahan bakar yang memadai untuk menerbangkan roket ekonomi digital tinggi ke angkasa.
 
"Mari kita serap kecemerlangan dan semangat para pemuda pahlawan pendahulu kita. Kita telikung keterbatasan agar justru menjadi kesempatan. Kita ubah lanskap ekonomi, mumpung sedang dalam tikungan menuju digital."kata Rudiantara saat memimpin upacara Hari Peringatan ke74 Republik Indonesia, di Halaman Kantor Kemkominfo, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
 
Rudiantara mengatakan, ekonomi digital memberi ruang untuk berusaha dengan cara-cara yang sama sekali baru. Tidak ada perbedaan antara muda-tua, kaya-dhuafa, warga kota-warga desa, kuliah-putus sekolah. Kecuali oleh mimpi dan kebaruan gagasan. 
 
"Jika generasi pejuang kemerdekaan, generasi era kolonial, yang penuh keterbatasan bisa mustahil, tak ada yang tak mungkin, jika kita bercermin pada para pahlawan yang bertaruh nyawa untuk kemerdekaan bangsa."katanya.
 
Ia mengatakan merebut kemerdekaan bukan dengan pesawat tempur, kapal perang, dan tank-panser. Bukan dengan emas permata yang tinggal petik di pohon,  "kita angkat ekonomi dari keterpurukan. Bukan dengan todongan bedil, kita satukan wilayah-wilayah negeri yang terancam berserakan."ujarnya.
 
Pada saat itu, lanjut Rudiantara, 17 Agustus 1945, 74 tahun lalu, kita hanya punya semangat dan satunya pemikiran untuk kemerdekaan. Dan tentu saja ridho Tuhan.
 
"Kita bisa bayangkan segala keterbatasan yang kita miliki pada masa itu. Gerak terbatas, miskin pilihan. Betapa susahnya kesempatan, akses, dan ruang untuk berkumpul. Apalagi berkumpul untuk mewacanakan perjuangan kemerdekaan. Yang berarti memproklamirkan aksi perlawanan terhadap penjajahan."ujarnya.
 
Namun ternyata justru keterbatasan itulah bahan bakarnya. Orang sekarang bilang "the power of kepepet". Ketiadaan pilihan itulah bahan bakar untuk memantik api kebersamaan kita dalam kebersamaan untuk kembali memegang kendali atas Bumi Pertiwi.
 
Di balik kesederhanaan dan keterbatasan, para pemudi dan pemuda saat itu ternyata sangat brilian. Mereka mampu membaca dinamika dunia, menerjemahkannya bagi terwujudnya Indonesia merdeka.
 
"Mari secara khusus kita doakan mereka-mereka, para pemudi dan pemuda pandahulu itu. Bagi yang sudah dipanggil Allah SWT, semoga mereka mendapat tempat yang layak di Sisi Tuhan Yang Mahakuasa, sebagaimana mereka telah mempersiapkan warisan tanah Indonesia yang cantik ini bagi kita."kata Menteri Rudiantara