Inovasi Sains dan Teknologi Menjawab Tantangan Penanggulangan Bencana

: Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati, (kedua dari kanan) memberikan penjelasan tentang aplikasi INARisk kepada Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Marsekal Madya TNI Kusworo (tengah) di pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue (EDRR) Indonesia 2023, di Jiexpo, Jakarta, pada Kamis (19/10/2023)/Foto: dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Jumat, 20 Oktober 2023 | 14:57 WIB - Redaktur: Untung S - 57


Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa inovasi sains dan teknologi memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut dapat mendorong upaya-upaya yang lebih efektif dan efisien setiap fase, khususnya prabencana atau pengurangan risiko bencana.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menyampaikan hal itu pada pembukaan pameran dan konferensi internasional Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) di Jiexpo, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Raditya juga mengatakan, di tengah tantangan dalam menghadapi bencana, seperti perubahan dinamika global, peningkatan jumlah penduduk dan perubahan iklim, inovasi sains dan teknologi membuat kita menjadi lebih antisipatif dan responsif.

“Inovasi sains dan teknologi menjadikan kita selalu siap dalam menghadapi bencana,” ujar Raditya yang hadir mewakili Kepala BNPB melalui keteranganya, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, peran teknologi dalam mitigasi dan penanganan bencana harus didorong lebih jauh melalui inovasi sains dan teknologi.

“Inovasi itu nantinya tidak hanya dapat digunakan pada upaya penanggulangan bencana di Indonesia tapi tentunya bagaimana terciptanya hilirisasi atau end to end teknologi menjadi industrialisasi kebencanaan,” katanya.

BNPB mengapresiasi penyelenggaraan pameran EDRR 2023 yang kali ini diselenggarakan di Indonesia.

Deputi Sistem dan Strategi BNPB mengharapkan teknologi yang dihadirkan pada pameran dapat menjadi salah satu upaya menjawab kebutuhan siklus penanggulangan bencana menuju Indonesia Emas 2045.

“Teknologi dibutuhkan dalam seluruh siklus penanggulangan bencana, dari prabencana, persiapan dan kesiapsiagaan, lalu saat terjadi bencana, dan juga di masa rekonstruksi dan rehabilitasi. Menuju Indonesia Emas 2045, menuju bangsa yang memiliki ketahanan (resilience nation) di 2045, Indonesia bisa maju dengan berbasis pada teknologi dan kolaborasi dengan berbagai negara lain seperti yang terlihat saat ini,” jelas dia.

Pada acara ini, BNPB turut berpartisipasi menjadi peserta pemeran dengan membuka stan yang menampilkan sejumlah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam fase prabencana, penanganan darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pameran yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 19 - 21 Oktober 2023, akan menampilkan pengetahuan dan teknologi pengurangan risiko bencana dan penanganan darurat, seperti jenis peralatan penyelamatan, peralatan pelindung, layanan industri keamanan, ilmu keselamatan, peralatan penyelamatan darurat kebakaran, solusi penyelamatan komprehensif terbarukan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 13:52 WIB
BNPB Pastikan Dampingi Daerah Terdampak Banjir Bandang di Sumbar hingga Pulih