BNPB Siapkan Skenario Penanganan Karhutla

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 25 Januari 2023 | 22:27 WIB - Redaktur: Untung S - 177


Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di 2023.

Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan beberapa skenario yang disiapkan mulai dari operasi darat, udara maupun menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Operasi darat dilakukan untuk segera memadamkan api sebelum semakin membesar.

Operasi itu akan didukung oleh sejumlah lembaga terkait mulai unsur TNI, Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan relawan peduli api.

"Operasi darat. Sebelum api membesar sudah dipadamkan," jelas Suharyanto dalam keteranganya, Rabu (25/1/2023).

Sedangkan untuk operasi udara, BNPB telah menempatkan sejumlah helikopter di enam titik provinsi prioritas untuk patroli dan water bombing.

BNPB akan terus melakukan pendampingan dalam operasi udara tersebut selama masa tanggap darurat karhutla yang dikeluarkan oleh tiap-tiap pemerintah daerah.

"Operasi udara didukung oleh BNPB menggunakan helikopter patroli dan waterbombing," kata Suharyanto.

Kemudian khusus untuk operasi menggunakan TMC, BNPB menggandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset Nasional (BRIN) dan TNI AU.

Operasi TMC sebelumnya juga dilakukan untuk menghalau hujan dan mempercepat turunnya hujan di wilayah tertentu untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi basah.

Sedangkan untuk penanganan karhutla, operasi TMC dilakukan untuk menurunkan hujan di wilayah yang terdampak karhutla.

"Adalagi teknologi modifikasi cuaca. Ini untuk mendatangkan hujan," terang dia.

Dalam urusan karhutla, BNPB akan berfokus pada enam provinsi yang kerap kali ditemukan titik hotspot.

Menurut Suharyanto, keenam provinsi tersebut di antaranya, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jambi, Sumatra Selatan dan Riau.

Lebih lanjut, Suharyanto memastikan bahwa pihaknya juga akan melakukan langkah antisipatif kepada provinsi lain apabila memang ditemukan titik api.

"Ada enam provinsi prioritas. Tetapi tidak menutup kemungkinan provinsi lain pun apabila nanti ada kebakaran hutan dan lahan nanti kita juga melaksanakan aksi," imbuhnya.

Foto: dok. BNPB.