Indonesia Jamin Kualitas Data dan Informasi Dukung Resiliensi Bencana

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 26 Mei 2022 | 22:02 WIB - Redaktur: Untung S - 225


Nusa Dua, InfoPublik - Pemerintah Indonesia memastikan data dan informasi yang dipergunakan mewujudkan resiliensi bencana di dalam negeri tetap berkualitas, khususnya dalam hal penanganan wabah global COVID-19. Sehingga, pengolahan data dan informasi tersebut dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif meredam penyebaran wabah tersebut.

Terdapat empat cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengumpulkan data dan informasi yang berkualitas. Yakni, pertama memastikan pengumpulan data dan informasi tersebut sesuai dengan kaidah-kaidah pengumpulan data yang valid. Artinya, metodologinya dapat sesuai dengan konsep akademik yang ada.

"Jadi saya pikir sangat penting, untuk memiliki standar konsep terkait dengan sumber daya data," kata kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, dalam Thematic Session 2: Data Challanges and Solution for Disaster Risk Management BNDCC, Nusa Dua, Bali pada Kamis (26/5/2022).

Kedua, akses ketersediaan data dan informasi yang dikumpulkan oleh pemerintah dapat dilakukan secara optimal. Baik diakses melalui media survei kuesioner, yang dibagikan secara langsung maupun menggunakan media formulir digital. Agar, masyarakat dapat semakin mudah memberikan data dan informasi.

"Harus juga optimal karena terbatasnya efek pada internet. Jadi, itu adalah bagaimana kita dapat mengaksesnya," kata Raditya.

Ketiga, berkaitan dengan tata kelola pemanfaatannya data dan informasi yang telah diolah oleh instansi pemerintah daerah terkait. Sebab, data dan informasi itu, dapat dipergunakan merumuskan berbagai kebijakan yang efektif dalam menenekan wabah global COVID-19.

"Sangat penting itu, kemampuan kapasitas pemerintah daerah," kata Raditya.

Terakhir, pendanaan yang bersinambungan terhadap inovasi teknologi yang dipergunakan dalam mengumpulkan data dan informasi. Agar, data dan informasi yang diolah dapat senantiasa terus diperbarui sesuai dengan perkembangan penyebaran wabah pandemi yang terjadi.

"Pendanaan untuk Inovasi dan teknologi bencana untuk meningkatkan revolusi data," imbuh Raditya.

Foto: Amiriyandi InfoPublik