Semangat Pasukan Pink di Jalak Harupat

:


Oleh Gusti Andry, Senin, 20 Agustus 2018 | 08:04 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 682


Bandung, InfoPublik - Tepat jam lima subuh, saat bait-bait doa penutup shalat masih terdengar di masjid ujung jalan, Nafiah sudah menunggu minicolt yang akan ditumpanginya menuju Stadion Jalak Harupat.
Terhitung sejak sepekan lalu, warga Ciwidey Kabupaten Bandung ini, mendapat tugas membersihkan dan memilah sampah di sekitaran stadion. Praktis ia bekerja dari jam enam pagi hingga enam sore. Seperti hari sebelumnya, Senin (20/8) pagi, ia memilah-milah sampah organik dan nonorganik di tempat pembuangan sementara (TPS). Hari ini adalah hari terakhir ibu beranak dua tersebut, sebagai anggota Pasukan Pink Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung yang di-BKO-kan mendukung kelancaran perhelatan Asian Games 2018.
Senyum lepas disunggingkan saat InfoPublik menyapanya di sisi barat stadion. “Saya sudah biasa tiap hari bekerja seperti ini. Sudah empat tahun saya bersih-bersih di areal pemda. Pas ada Asian Games ini, saya dapat surat tugas ditempatkan di sini,” papar perempuan 41 tahun yang bersuamikan buruh tani itu.
Merasa keterlibatannya di event internasional ini layaknya kerja rutin sehari-hari, Nafiah tidak pernah mempertanyakan ada atau tidak honor tambahan dari dinas yang menaunginya. Petugas kebersihan Dinas LH Kabupaten Bandung ini menerima upah satu juta rupiah setiap bulannya.
Ada 30 orang anggota Pasukan Pink yang dilibatkan. Meski dikelompokkan dalam dua regu, fokus utama mereka adalah mengawal kebersihan lingkungan sekitar stadion. Selebihnya, jalan raya depan stadion menjadi beban kerja tambahan.
Menurut Udon, PNS yang beperan sebagai koordinator Pasukan Pink, sejatinya jam kerja mereka mulai pukul 07:30 sampai 16:00 WIB. “Tapi sejak pertandingan digelar, kami harus pulang hingga larut malam, kadang sampai jam sebelas,” ungkap pria 49 tahun yang sudah memiliki empat cucu ini.
Baginya, hanya mendapat tambahan jatah makan sore atau malam sudah lebih dari cukup. Udon mengaku senang bisa terlibat di kegiatan internasional semacam Asian Games ini. Bisa bertemu dengan banyak orang asing dan kumpul akrab dengan aparat keamanan. “Kami tak mengejar penghargaan atau upah. Yang penting Indonesia sukses,” kata Udon.
Nafiah menimpali, “Asik aja ketemu banyak bule. Kemarin ada yang bilang ke saya “semangat”. Lucu bahasanya.”
Tak terasa, Nafiah, Udon dan puluhan Pasukan Pink lainnya, sudah di pengujung tugas mereka mengawal kebersihan Stadion Jalak Harupat. Harapan sukses Indonesia menjadi penyelenggara adalah kisah bagi anak cucu mereka.