Terima Kasih Solo, Sampai Jumpa di ASEAN Paragames 2023 Kamboja

:


Oleh Elvira, Sabtu, 6 Agustus 2022 | 21:03 WIB - Redaktur: Elvira - 265


Solo, InfoPublik - Usai sudah kemeriahan pesta olahraga multicabang khusus atlet disabilitas Asia Tenggra, ASEAN Paragames 2022 yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Selama tujuh hari, 1.248 atlet dari 11 negara termasuk tuan rumah Indonesia bertarung pada 457 nomor pertandingan untuk merebut 1.260 medali emas, perak, dan perunggu di 14 cabang olahraga yang dilombakan.

Persaingan mereka yang berakhir di podium juara telah menempatkan masing-masing negaranya dalam klasemen umum perolehan medali. Namun hanya ada satu negara sebagai juara, yakni yang paling produktif mendulang medali pada papan akhir klasemen.

Predikat itu pun akhirnya jatuh kepada Indonesia, kontingen pemilik kekuatan 324 atlet paralimpik. Pasukan Merah Putih mempertegas dominasinya di kawasan Asia Tenggara. Mereka sukses mengoleksi total 427 keping medali terdiri dari 176 emas, 141 perak, dan 110 perunggu.

Di urutan 2-5 besar ada juara enam kali ASEAN Paragames, Thailand (116 emas, 116 perak, 86 perunggu), diikuti Vietnam (64 emas, 60 perak, 56 perunggu). Kemudian Malaysia (36 emas, 20 perak, 14 perunggu), dan Filipina (28 emas, 31 perak, 45 perunggu).

Ini menjadi kemenangan ketiga Indonesia pada ajang ASEAN Paragames setelah pada 2014 di Naypyidaw, Myanmar dan 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Hasil di Solo ini juga mempertegas dominasi dan keperkasaan atlet-atlet disabilitas Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Itu ditandai oleh tak tergoyahkannya posisi Indonesia di urutan teratas ASEAN Paragames 2022 sejak hari kedua penyelenggaraan, Minggu (31/7/2022) hingga berakhirnya seluruh rangkaian pertandingan pada Jumat (5/8/2022).

Ada cerita menarik di balik kemenangan tim Garuda saat ASEAN Paragames ke-11 ini. Indonesia menjadi negara ketiga di Asia Tenggara yang mampu menggelar ASEAN Paragames sekaligus merebut juara umum.

Malaysia telah memulainya saat ASEAN Paragames perdana di Kuala Lumpur, 2001. Kemudian Thailand mengikuti ketika perhelatan itu dilakukan di Nakhon Ratchasima pada 2008.

Solo selaku dua kali penyelenggara ASEAN Paragames telah memberi sebuah perspektif baru akan kemampuannya sebagai tuan rumah yang baik dan menyenangkan. Nyaris tak terdengar suara keluhan dari para peserta.

Sebaliknya, mereka takjub dengan perkembangan Solo sebagai kota metropolitan meski posisinya bukan sebuah ibu kota provinsi. Tata kota yang nyaman, teratur, dan ramah disabilitas, ditandai bermunculannya gedung-gedung tinggi, bersanding dengan bangunan-bangunan tua terawat dan terpelihara.

Transportasi umum dibangun dengan sangat baik dan dapat dinaiki warga secara cuma-cuma, serta rimbunnya pohon-pohon hijau penyejuk kota menjadi ciri khas Solo seperti sekarang. Inilah sebuah wajah yang belum terlihat saat 2011 lalu.

Lewat wajah barunya itu, Solo turut menuntun dan menemani langkah atlet-atlet Indonesia menuju tangga juara umum. Solo dengan kebesaran budaya masa lampaunya ikut pula memayungi, memeluk, dan membagikan kehangatannya kepada seluruh peserta ASEAN Paragames 2022 hingga akhir acara. Terima kasih Solo dan sampai jumpa pada ASEAN Paragames 2023 di Kamboja.

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari
Foto: Amiri Yandi/InfoPublik