Gubernur Sumbar : Inflasi Jelang Ramadan di Sumbar, Terkendali

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Sabtu, 19 Mei 2018 | 07:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 164


Padang, Info Publik, - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar),  Irwan Prayitno optimistis inflasi di Sumatera Barat selama Ramadan hingga lebaran Idul Fitri 1439 H mendatang bisa terkendali. Menurutnya, persoalan inflasi ini disebabkan antara supply and demand dalam ilmu ekonomi merupakan penggambarkan atas hubungan di pasar. 

"Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumbar memang tercatat di level rendah. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis tingkat inflasi Kota Padang selama April 2018 sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen," ujarnya Irwan Prayitno usai memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bank Indonesia Sumbar, Selasa (15/5/2018.

Gubernur Irwan Prayitno menyatakan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif batas atas perjalanan menggunakan pesawat terbang khusus rute Padang-Jakarta, pulang-pergi. Langkah ini diambil karena berkaca pada Lebaran 2017 lalu, tarif tiket pesawat menjadi komponen paling besar sebagai penyebab inflasi.

"Saya sudah bicara dan menyurati Menteri Perhubungan dan agar untuk Sumbar menetapkan harga Jakarta-Padang harga rate tertinggi akan diturunkan. Misalnya dulu Rp2,5 juta sekarang Rp1,5 juta. Karena soal tiket pesawat berdasarkan aturan maka ini jelas membantu, dimana penerbangan lain juga akan mengikuti Garuda," katanya.

TPID juga melibatkan Bank Indonesia, Perum Bulog, dan Satgas Pangan yang di dalamnya ada kepolisian, akan memastikan pasokan bahan pokok tersedia dan mencukupi. Pemprov Sumbar menggandeng Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan daging mencukupi. 

"Mudah-mudahan untuk masuk Ramadan dan Lebaran sudah terkendali (inflasi). Gula, tepung, beras, cukup. Hanya dipantau kalau dalam pergerakan ada sesuatu yang melonjak, kami lakukan pasar murah, operasi pasar," jelas Irwan Prayitno. 

Sementara Gubernur Bank Indonesia cabang Padang, Endy Dwi Tjahjono menyampaikan, untuk kebutuhan lebaran di Sumatera Barat karena kebiasan, telah menyiapkan dana sebesar Rp3,8 Trilun. Ini meningkat 11 persen dari tahun 2017. Ada tukaran uang pecahan Rp100 ribu sampai Rp2 ribu dan kepingan logam. 

Bank Indonesia cabang Padang akan membuka penukaran uang mulai 21 Mai – 7 Juni 2018, mulai jam 9.00 – 11.30 WIB. Ini hanya untuk menukarkan uang, bukan menganti uang lusuh, kata Endy.  Kemudian juga dilakukan di Kota Bukittinggi dan Payakumbuh tanggal 2 Juni 2018 dan Pariaman dan Solok tanggal 9 Juni 2018. "Masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di Bank-Bank yang ada," ujarnya.

Endy Dwi Tjahjono juga mengimbau, agar masyarakat tidak menukarkan uang dijalanan, karena itu riba dan prilaku jahiliah (uang ditukar nilainya tidak sama, misalnya sepuluh jadi sembilan), selain itu juga ada resiko uang palsu. "Silahkan menukarkan uang di Bank Indonesia selain dijamin keasliannya, jumlahnya juga nilainya tidak berkurang," katanya mengingatkan. (Eko Kurniawan, S.Kom/Diskominfo/TR)