IPM NTB Naik Peringkat Ke Posisi 29 Nasional

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Rabu, 18 April 2018 | 08:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 367


Lombok, InfoPublik - Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nusa Tenggara Barat terus mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan setiap tahunnya.

Selama tujuh tahun terakhir pertumbuhan IPM NTB meningkat rata-rata sebesar 1,22 % pertahun. Bahkan pada tahun 2017 IPM NTB berhasil berada pada peringkat ke-29 Nasional dan merupakan pertumbuhan IPM tercepat ketiga se-indonesia setelah Papua dan Papua Barat. 

Peningkatan pertumbuhan IPM NTB tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Ir. Endang Triwahyuningsih, MM dalam acara jumpa pers yang dihadiri Kepala Bappeda provinsi NTB Ir. Ridwansyah,M.Sc.,MM.,MTP, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB H. Irnadi Kusuma, Kepala Dinas Kominfotik NTB Drs.Tri BudiPrayitno, M.Si, Kepala Bidang Statistik Dinas Kominfotik NTB Hj.Asnirawati serta puluhan insan pers yang hadir memenuhi aula Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Provinsi NTB, Selasa (17/04). 

Pertumbuhan IPM NTB yang cukup menggembirakan ini tidak terlepas dari peran semua pihak, dimana peningkatan IPM tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan provinsi NTB dalam lima tahun terakhir, "Jika sebelumnya IPM kita berada di peringkat 33, kini bisa berada di peringkat 29 Nasional, pencapaian yang cukup luar biasa, tidak ada yang tidak mungkin bisa digapai, kalau kita bergerak secara komprehensif," ujar Endang.

Tercatat pertumbuhan IPM NTB terus bergerak dari 61,16 persen pada tahun 2010 menjadi 66,58 persen pada tahun 2017. Selama periode 2010-2017, IPM provinsi NTB tumbuh sebesar 8,53 persen dengan status berada pada kategori IPM sedang.

Sementara Laju pertumbuhan IPM tertinggi NTB berada di tahun 2017, dengan progres tingkat pertumbuhan sebesar 1,17 persen lebih tinggi dibanding tahun 2016 yakni sebesar 0,95 persen. Jika melihat pertumbuhan IPM se-indonesia. Provinsi NTB berada pada urutan ke-29 naik satu tingkat dari Kalimantan Barat dan terpaut 0,43 poin dari provinsi Gorontalo. 

"Tidak mudah melewati satu tahapan dari Kalimantan Barat, Indeks Pembangunan Manusia ini mengukur kualitas hidup manusianya, untuk mencapai IPM tinggi masih butuh 4 smpe 5 tahun lagi," imbuh Endang. 

Terdapat beberapa indikator dalam menunjang peningkatan IPM NTB tahun 2017 diantaranya angka harapan hidup saat lahir meningkat 65,55 tahun dengan peningkatan sebesar 0,07 tahun, sektor pendidikan yang terdiri dari angka Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 13,46 tahun dengan penambahan sebesar 0,3 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat menjadi 6,90 tahun dengan penambahan sebesar 0,11 tahun sedangkan pengeluaran perkapita pertahun sebesar Rp.9.877 ribu terjadi penambahan sebesar Rp.302 ribu. 

Selain itu, laju pertumbuhan IPM tertinggi tahun 2016-2017 se-indonesia peringkat pertama ada di provinsi Papua sebesar 1,79 persen, Papua Barat 1,25 persen, disusul provinsi NTB 1,17 persen, sementara untuk IPM terendah DKI Jakarta 0,58 persen, Kalimantan Barat 0,58 persen, dan Jambi 0,53 persen. Sementara itu,

Melihat laju pertumbuhan kabupaten/kota di NTB, pertumbuhan IPM Kabupaten/kota di NTB 2016-2017 tertinggi ada di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 1,80 persen, Kabupaten Sumbawa 1,46 persen, dan Kabupaten Bima 1,34 persen. Sedangkan untuk IPM terendah berada di Kota Mataram 0,83 persen, Kota Bima 0,94 persen, dan Lombok Timur 1,05 persen. (MC.Prov.Nusa  Tenggara)