IAF 2018, GMF Raih Kerja Sama Strategis Rawat Pesawat Negara Benua Afrika

:


Oleh Untung S, Selasa, 10 April 2018 | 19:13 WIB - Redaktur: Juli - 426


Nusa Dua, InfoPublik – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bisnis Maintenance Repair and Overhaul (MRO) PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk, memperoleh kerja sama strategis perawatan pesawat sejumlah negara di Benua Afrika dalam event Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di Nusa Dua Bali, Selasa (10/4).

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto, yang ditemui usai penandatanganan tersebut mengungkapkan, pihaknya sangat antusias berpartisipasi dalam perhelatan internasional IAF 2018 yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan dihadiri sedikitnya 46 negara dari Benua Afrika, dan berlangsung mulai 10-11 April 2017.

Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, sebagai pemain kunci MRO dalam negeri yang menjadi industri strategis, partisipasi GMF menjadi langkah untuk melakukan penetrasi pasar pada forum diplomasi negara-negara antara dua benua tersebut.

Pada IAF 2018, GMF diwakili oleh Direktur Utama Iwan Joeniarto melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama perawatan pesawat dari Nigeria, Max Air serta maskapai plat merah asal Ethiopia, Ethiopian Air. Max Air yang diwakili oleh Abu Bakar Dahiru Mangal selaku Assistant Director of Finance Max Airline berkomitmen menyerahkan perawatan pesawat jumbo jet-nya kepada GMF sementara Ethiopian Airline yang diwakili oleh Zebiba Miftah selaku General Manager Ethiopian Air akan melakukan pekerjaan Line Maintenance-nya. Adapun potensi nilai bisnis yang diraih dari kerja sama ini senilai dengan kurang lebih USD 3,17 Juta atau Rp42,7 Milliar.

Penandatanganan kerja sama ini turut disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di hadapan sekitar 550 peserta yang terdiri dari 53 negara di Afrika dan delegasi Indonesia.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan dengan adanya kepercayaan maskapai Afrika ini sangat baik bagi GMF untuk menambah portofolio GMF di Kawasan Afrika. “Apalagi, Ethiopian Air yang mempercayakan perawatan line maintenance nya ke GMF ini akan segera membuka rute penerbangan langsung ke Jakarta. Ini merupakan potensi yang sangat baik bagi GMF,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, kesempatan bagi GMF ikut berpartisipasi dalam IAF 2018 merupakan bentuk apresiasi dan concern pemerintah terhadap perkembangan bisnis MRO. “Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kesempatannya mengikuti forum ini sebagai bagian dari industri strategis dalam negeri. Kami merasa terhormat dan dapat memanfaatkan kesempatan untuk membuka potensi bisnis lebih lebar lagi,” ungkapnya.

Selain  itu, keikutsertaan GMF dalam IAF 2018 ini menjadi pembuktian bahwa GMF ikut mengembangkan perdagangan serta investasi yang berkelanjutan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika.

Sebelumnya, pada Mei 2017, GMF juga berkesempatan menjadi salah satu delegasi dalam kunjungan kerja kenegaraan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ke beberapa negara Afrika. Kunjungan Kementerian Luar Negeri ini dilakukan ke empat negara antaranya Nigeria, Senegal, Kenya dan Ethiopia.

Dukung Industri Aviasi Afrika

Dalam ajang internasional ini, Direktur Utama GMF juga berkesempatan menjadi salah satu panelis dalam sesi diskusi dengan tema “Strengthening connectivity cooperation initiative: why it matters and how it supports grow” yang akan dilakukan pada hari kedua Indonesia Africa Forum 2018.

Dalam kesempatan ini Iwan akan menyampaikan beberapa hal terkait komitmennya mendukung industri aviasi di Afrika. “Kerja sama kami dengan maskapai-maskapai Afrika sudah kami lakukan sejak lama. Dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas kami saat ini, kami siap mensupport kebutuhan dari maskapai maskapai Afrika terutama yang memiliki direct flight ke Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu ia juga menambahkan GMF akan segera hadir di kawasan Timur Tengah, untuk mendekatkan diri kepada para pelanggannya yang datang dari Timur tengah dan Afrika.