Antisipasi Penyebaran DBD, Pemkab Pesisir Selatan Lakukan Fogging

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Kamis, 22 Maret 2018 | 11:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 605


Pesisir Selatan, Info Publik -Sebagai upaya pencegahan dan antisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pessel, Puskesmas Koto Baru, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara Pengasapan (fogging) di daerah setempat.

Kepala Puskesmas Koto Baru, Andri Dedi mengatakan, sebelum melakukan fogging pihaknya juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan setempat. Sebab, mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari program pelayanan promosi kesehatan serta merupakan upaya kesehatan essensial yang ada pada masing-masing Puskesmas. Jadi, keseriusan untuk melaksanakannya perlu diupayakan agar benar-benar dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat," terangnya, Rabu (21/3).

Dikatakannya, PSN dan fogging ini merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi penderita DBD dilingkungan masyarakat setempat, dikarenakan akhir-akhir ini penderita DBD sudah mulai mewabah di daerah itu. 

"Lokasi sasaran PSN dan fogging kita hari ini adalah daerah Tampunik, Koto Baru. Sebab, sebelumnya sudah ada sekitar 5 pasien DBD yang dirujuk ke RSUD M.Zein Painan. Jadi, kegiatan fogging ini kita lakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingkat penderita DBD di Dungingi," sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, fogging atau pengasapan hanyalah membunuh nyamuk dewasa, sedangkan untuk memberantas hingga ke jentik nyamuk harus dilakukan pemberantasan sarang nyamuk secara langsung disetiap lingkungan warga, dengan cara 3 M plus yakni menguras, menutup, mengubur dan mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

"Kita juga meminta kepada masyarakat agar menggunakan lotion anti nyamuk atau obat pengusir nyamuk, memakai kelambu pada tempat tidur, menggunakan bubuk Abate pada selokan dan penampungan air dan menjaga kondisi lingkungan tetap sehat dan bersih. Jadi, masyarakat perlu diberi pemahaman, bahwa sebenarnya penyebab DBD adalah virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, bukan dari nyamuknya," terangnya.

Sementara itu, Yerik Masrizal (38) warga Tampunik Koto Baru, Kambang, Kecamatan Lengayang mengatakan, sudah puluhan tahun lebih, tetapi baru sekarang daerahnya ada pengasapan (fogging) yang dilakukan oleh Puskesmas setempat.

"Saya sangat berterima kasih kepada Puskesmas Koto Baru karena sudah melakukan fogging didaerah kami. Sebab, sudah puluhan tahun tidak pernah ada kegiatan seperti ini. Saya berharap Pemkab Pessel selalu melakukan kegiatan ini secara rutin, agar tidak ada korban jiwa akibat DBD," Ungkap Yerik Masrizal yang mengaku Istrinya Tasti (36), sudah lima hari dirawat di RSUD M.Zein Painan dikarenakan terjangkit gejala DBD. (Desi Marlinda/Diskominfo/Eyv)