Kemah Cagar Budaya Tumbuhkan Kecintaan Generasi Muda pada Sejarah

:


Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 22 Maret 2018 | 10:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 234


Pekanbaru, InfoPubli - Ratusan siswa dari berbagai sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Kabupaten Kampar mengikuti kemah cagar budaya di kawasan Cagar Budaya Candi Muara Takus di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Kemah ini dimulai Jumat (16/3) berlangsung selama tiga hari, yang tujuannya adalah bagaimana menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda terhadap cagar budaya di Indonesia.

"Maka dilakukanlah kemah cagar budaya di Komplek Candi Muara Takus karena ini adalah peninggalan sejarah masa lalu yang harus disampaikan ke generasi muda dan masyarakat," ujar Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Wilayah Kerja Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau, Nurmatias, Sabtu (17/3) di Pekanbaru.

Kemah Cagar Budaya sendiri dikatakan Nurmatias merupakan implementasi dari kerjasama Kwartir Nasional (Kwarnas) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apalagi saat ini Gerakan Pramuka menambah satu Saka yaitu Saka Widya Budaya Bhakti dan tujuh Krida yang pembentukannya bertujuan menjaga kecintaan terhadap cagar budaya di Indonesia.

Kemah Cagar Budayai bertema "Tanpa cagar budaya ketahanan bangsa bisa merosot," diikuti oleh 168 siswa dan siswi SLTA se-Kabupaten Kampar dan 32 dari kakak pembina Pramuka dari Kwarcab Kampar.

Nurmatias mengungkapkan, kedepan Gerakan Pramuka akan membuat kemah yang lebih besar lagi dengan mengundang Kwarcab se-Provinsi Riau.

Turut hadir Ketua Harian Kwarda 04 Riau Ok Nizami Jamil dan Andalan Kwarda Riau Joko Pujiono, Sekretaris Kwarcab Pramuka Kampar Jon Haril, perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kampar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi S, Danramil XIII Koto Kampar Kapten Diding S serta ninik mamak dan tokoh masyarakat.

Diantara sekolah yang ditunjuk mengikuti kegiatan ini adalah SMAN 1 Bangkinang Kota, SMAN 2 Bangkinang Kota, SMKN 1 Bangkinang Kota, SMA Muhammadiyah Bangkinang Kota, Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang, SMAN 1 Salo, SMAN 1 Kuok, SMKN 1 Kuok, SMAN 1 XIII Koto Kampar, SMAN 1 XIII Koto Kampar, SMKN 1 XIII Koto Kampar, SMAN 1 Koto Kampar Hulu dan SMAN 2 Koto Kampar Hulu.

Sementara saat yang berbeda Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Aliman Makmur mengatakan bahwa gelaran ini memiliki arti penting sebagai sarana pembelajaran dan penyatuan siswa, masyarakat agar lebih kenal lagi dengan cagar budaya terutama di Kabupaten Kampar. Menurutnya, Kampar banyak memiliki cagar budaya dan harus benar-benar dijaga dan dilestarikan.

Bangga terhadap cagar budaya salah satu dengan cara melestarikan dan pengembangan. Dengan lestarinya cagar budaya maka akan menjadi kesejahteraan dan membangun karakteristik Kampar.

"Ini kegiatan positif bagi pelajar. Arus globalisasi pengaruhnya sangat besar. Anak muda tak bisa lepas dari gadget yang membuat dunia makin canggih dan anak muda malas bergerak dan malas berfikir," ucap mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Kampar ini.

"Pramuka harus selalu aktif dan semangat. Kegiatan yang ditaja BPCB ini memberikan dorongan bagi pelajar, masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Kampar," ulas Aliman.

Tercatat ada sekitar 39 cagar budaya tak bergerak di Provinsi Riau, 15 ada di Kabupaten Kuansing, 11 di Indragiri Hulu,10 di Rokan Hulu, 2 di Kampar dan 1 di Kabupaten Bengkalis. 7 cagar budaya lainnya segera dilakukan pemeringkatan oleh tim yang sudah di-SK-kan Gubri Provinsi Riau. (MCR/rat/TR)