Jumarto Kembali Jadi Penyuluh Teladan Se-Balangan

:


Oleh MC Kabupaten Balangan, Rabu, 28 Februari 2018 | 08:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 348


Paringin, InfoPublik - Jumarto, Penyuluh Agama wilayah Kecamatan Paringin Selatan bakal kembali mewakili Kabupaten Balangan ke Provinsi Kalimantan Selatan dalam pemilihan penyuluh teladan 2018 untuk yang kedua kalinya.

Sebelumnya, ia telah menyandang prestasi sebagai Penyuluh Agama Teladan 2017 dan ke provinsi, akan tetapi belum masuk nominasi.

Sekarang di tahun ini, ia kembali menyandang prestasi sebagai Penyuluh Agama Teladan 2018 tingkat Kabupaten Balangan, dan bulan April nanti akan bersaing ke provinsi.

Lelaki kelahiran Barito Selatan, 3 Januari 1972 ini mengaku tak pernah menyangka bisa kembali lagi menjadi penyuluh agama teladan dan mewakili Balangan ke provinsi.

"Saya tak menyangka, kembali terpilih di tahun ini," ujarnya kepada BPost, Senin (26/2).

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini dirinya sedang fokus mempersiapkan diri untuk bersaing ketingkat provinsi.

Mulai dari mempersiapkan makalah, power point, serta kelengkapan administrasi lainnya.

"Untuk judul makalah sedang dipersiapan, yang jelas tiga tema tersebut harus dipilih yaitu soal kreatif, inovatif dan pembinaan masyarakat," ungkapnya.

Lulusan Pacsasarjana Jurusan Filsafat Hukum Islam di IAIN Antasari Banjarmasin ini menceritakan, bahwa diangkat menjadi penyuluh agama pada Oktober 2015, dan sempat ditempatkan diwilayah Kecamatan Tebing Tinggi.

Lalu per 1 Juni 2017 dipindah ke Kecamatan Paringin Selatan hingga sekarang.

"Tantangan terbesar sebagai penyuluh agama itu adalah menyesuaikan diri dengan masyarakat, awalnya memang ada kendala, tapi akhirnya masyarakat mulai memahami," jelasnya.

Menurutnya, untuk wilayah Paringin Selatan terbilang berbeda dengan Tebing Tinggi.

Di Paringin Selatan tantangannya adalah soal waktu jika ingin menemui masyarakat.

"Kalau di Tebing Tinggi kemarin lokasi warga yang akan didatangi jauh-jauh, sedangkan di Paringin Selatan biasanya kesulitannya bertemu masyarakat, kalau jadwal diwaktu pagi agak susah karena kesibukan menyadap karet," jelasnya.

Kemudian di Paringin Selatan juga lokasi jangkauan lebih dekat dan banyak pemukiman.

"Di Paringin Selatan ini ada 17 majelis taklim yang dibina oleh dua orang yaitu saya sendiri dan Pak Abdul Basit," katanya.

Sementara itu, berkenaan dengan keberadaan aliran sesat diwilayah Paringin Selatan masih didata dan diidentifikasi.

"Selain itu nanti juga akan ada beberapa program yang akan dikerjasamakan dengan puskesmas setempat terkait pemahaman keagamaan terkait kesehatan,"ujarnya. (MC Balangan/Bpostonline/ME/Eyv)