Pihak Perbankan Bantu Permodalan Wirausahawan Muda

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Senin, 26 Februari 2018 | 16:43 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 281


Sumenep, InfoPublik -  Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap perbankan di Sumenep untuk membantu penguatan modal bagi peserta program wirausahawan muda yang digagas Pemerintah Daerah, karena peserta program wirausahawan muda membutuhkan dana, guna mengembangkan usahanya.

“Kami harapkan dunia perbankan yang ada di Sumenep untuk memberikan bantuan permodalan bagi peserta program wirausahawan muda, karena terus terang saja, mereka itu modal kecil bukan pemilik modal besar. Sehingga membutuhkan bantuan dana pengembangan usahanya untuk bersaing dengan pengusaha pemilik modal besar,” tegas Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat membuka Pembinaan dan Pembekalan Wirausaha Muda Tahun 2018 di Pendopo Agung Sumenep, Senin (26/02).

Bupati mengajak wirausahawan muda membangun jaringan usaha yang luas dan kuat untuk memudahkan pemasaran produk, mencari dana permodalan maupun strategi usaha. Nahkan juga memanfaatkan teknologi informasi, karena gaya hidup masyarakat mulai bergeser dari konsumen konvensional ke konsumen digital atau online. Sekaligus harus kreatif dan inovatif menghasilkan sebuah produk, supaya banyak pembelinya meskipun produk sama, namun inovasilah yang menentukan.

“Coba lihat, jika kita pergi ke mall atau solaria, di sana berjejer produk-produk konsumsi yang hampir sama, namun mengapa sama-sama laku, karena mereka memiliki kreatifitas dan inovasi produk yang tidak sama,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dengan PT BNI Tbk, tentang pemanfaatan fasiltas jasa dan layanan, serta dukungan pemasaran online Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sementara itu peserta pembinaan diikuti sebanyak 250 orang wirausahawan muda, dengan narasumber Dr. Sukarmi, SH komisioner KPPU RI.

Bupati mengungkapkan, yang jelas program wirausahawan muda sebagai komitmen Pemerintah Daerah untuk menekan angka pengangguran terbuka di Sumenep, pada tahun 2015 lalu masih 2,07 persen, dan akhir 2017 lalu telah menurun menjadi 1,83 persen.

“Kami tidak serta merta meninggalkan alumni wirausaha muda tahun 2017, namun mereka terus mendapat pendampingan, agar bisa mandiri dalam usaha, bahkan out put program wirausaha muda tahun 2017 adalah dibentuknya holdying company di bawah perusahaan WMS 2017 yang pemiliknya adalah seluruh peserta wirausaha muda 2017. Sedangkan dari 26 jenis usaha tersebut disimpelkan menjadi 6 rumpun usaha, yakni konveksi, percetakan, olahan, budidaya, perbengkelan dan jasa,” pungkasnya. (Yasik/Esha/Fer/Noor)