Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA pada Pilgub Sumut 2018

:


Oleh MC Toba Samosir, Selasa, 20 Februari 2018 | 16:48 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 282


Balige, InfoPublik - Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menggelar acara deklarasi tolak dan lawan politik uang dan politisasi SARA untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018 yang berintegritas, Rabu (14/2) di di Lapangan Sisingamangaraja XII Balige Kabupaten Tobasa. 

Deklarasi dihadiri oleh Komisioner KPU, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, LSM, Pers, OKP/Ormas dan elemen lainnya.  

Selain ajakan menolak politik uang dan politisasi SARA, peserta deklarasi sepakat mendukung kerja pengawasan dan penanganan pelanggaran pemilu yang dilaksanakan Panwaslih dan mengajak pemilih menentukan pilihannya secara cerdas berdasarkan program kerja calon.

Ketua Bawalu Sumatera Utara diwakili Ketua Panwaslih Tobasa Juniat Sitorus mengatakan tantangan demokrasi belakangan ini semakin dinamis. "Tantangannya bisa datang dari berbagai pihak dan sangat memungkinkan mempengaruhi kualitas Pilkada. Oleh karenanya dikatakan Bawaslu memiliki komitmen dan tanggung jawab memastikan integritas Pilkada dengan mengajak semua pihak terlibat menjaga dan memelihara ketertiban serta keamanan demi suksesnya Pilkada," ujar Juniat Sitorus. 

Hambatan untuk mewujudkan Pilkada berkualitas adalah politik uang dan politisasi SARA. Politik uang dapat menciptakan potensi korupsi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Politisasi SARA berpotensi menganggu persaudaraan. Oleh karena itu lanjut Juniat, politik uang dan politisasi SARA harus dijadikan musuk bersama dan harus ditolak dan dilawan. “Kehadiran kita semua di acara ini adalah satu bukti bahwa kita komitmen menolak politik uang dan politisasi SARA,” kata Juniat. 

Kapolres Tobasa diwakili Kasat Reskrim AKP Nelson Sipahutar menyambut baik dan mendukung komitmen partai politik dan elemen masyarakat Tobasa. Dikatakan jangan gara gara pemilu tatanan Dalihan Natolu terganggu. Untuk itu seluruh masyarakat diajak untuk sama sama menjaga ketertiban dan keamanan. Panwascam sebagai ujung tombak, diminta untuk tidak ragu dan harus tegas melaksanakan tugas.

“Kalau ada laporan warga yang kurang dimengerti kordinasikan ke Gakumdu. Kita semua harus kerjasama mewujudkan pemilihan yang bersih dari politik uang dan politisasi SARA," kata Nelson Sipahutar.

Sementara itu Bupati Tobasa diwakili Plt Sekdakab Harapan Napitupulu mengatakan pemilu yang bersih dari politik uang dan politisasi SARA berdampak positif pada pemerintahan. Oleh karena itu komitmen yang sudah diucapkan bersama diminta dilaksanakan secara konsisten. 

Untuk mewujudkan harapan itu, seluruh peserta diminta berperan aktif mensosialisasikannya kepada masyarakat. Penyelenggara Pemilu dan Panwaslih diminta agar melaksanakan tugasnya sesuai aturan. Kepada ASN, Kades dan apatur desa diminta agar tidak terlibat dalam politik praktis atau tergoda untuk dilibatkan. "Netralitas harus kita jaga. Kalau ada terlibat tolong di laporkan," katanya.

Diakhir acara, dilakukan pelepasan burung merpati, balon dan cap tangan oleh para pengurus partai, panwaslih, panwascam, Kasat Reskrim, Kasi Intel Kejaksaan dan elemen masyarakat lainnya. (MC Tobasa edu/rik/Vira)