Calon Pengampu Latsar Ikuti Workshop Agenda Bela Negara

:


Oleh MC Prov. Sulteng, Rabu, 31 Januari 2018 | 23:12 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 754


Palu, Infopublik - Kesadaran bela negara sangat lah esensial dan mesti terpatri dalam diri warga negara sebagai wujud penunaian hak dan kewajiban kepada negara.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pengembangan SDM Provinsi Sulawesi Tengah Rifailof, pada pembukaan workshop Agenda Sikap Perilaku Bela Negara bagi 50 Calon Pengampu Pada Pelatihan Dasar CPNS tahun 2018, di Aula Garuda BPSDM, Senin (29/1).

Workshop adalah kelanjutan TOF (Training Of Facilitator) yang bertujuan membekali para pengampu pelatihan dasar CPNS tentang agenda bela negara yang nilai-nilai dasarnya meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan pada pancasila, rela berkorban dan penguasaan kemampuan awal bela negara.

"Diharapkan (workshop) memberi inspirasi dan dampak yang besar (ke pengampu) dalam mengajar calon PNS agar mempunyai integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan serta memperkuat karakter SDM aparatur yang profesional," tandas kepala BPSDM.

Sementara narasumber dari PKP2A LAN Makassar Moh Yunus menuturkan bahwa sikap dan perilaku bela negara adalah agenda pertama dalam pelatihan dasar CPNS, selain agenda penanaman nilai-nilai dasar PNS, pengetahuan kedudukan dan peran PNS, dan kompetensi bidang tugas.

Olehnya ia berpesan ke pengampu agar kelak menekankan peserta latar bahwa tidak ada pengulangan bila gagal di agenda pertama ini. "Tidak ada toleransi bagi (peserta) yang jumlah kehadirannya tidak cukup," imbuhnya.

Agenda sikap dan perilaku bela negara lanjut Yunus mendapat alokasi 36 JP (Jam Pelajaran) dengan mata pelatihan sebagai berikut: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara 9 JP, Analisis Perubahan Lingkungan Strategis 6 JP dan Kesiapsiagaan 21 JP.

Narasumber lain dari Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan Kol Inf Afson Riswandi Sirait juga memperkuat bahwa dengan pelatihan bela negara, diharap hasilnya efektif merevolusi mental dan karakter PNS.

"Harus merubah pola pikir, meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan kalau tidak mau ketinggalan," tandasnya.