Gapki Perkirakan Produksi Sawit 2018 Naik 10 persen

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 31 Januari 2018 | 09:08 WIB - Redaktur: Juli - 345


Jakarta, InfoPublik - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produktivitas kelapa sawit tahun 2018 akan naik 10 persen. Kenaikan tersebut dipengaruhi pemulihan tanaman setelah terkena dampak La Nina di 2015.

Sekretaris Jenderal Gapki Togar Sitanggang mengatakan peningkatan produksi tersebut akibat curah hujan yang cukup panjang pada tahun lalu.

"Sawit itu membutuhkan air. Normalnya 2400 ml/tahun. Jadi, kalau angka itu tercapai maka kemungkinan produksi akan naik seperti normal. Dengan adanya curah hujan yang masih bagus, itu juga yang mendorong performa produksi di 2017 cukup bagus," kata Togar dalam konferensi pers di Kantor Pusat Gapki, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Berdasarkan catatan Gapki, produksi sawit Indonesia sepanjang 2017 mencapai 41,98 juta ton yang terdiri  crude palm oil (CPO) sebesar 38,17 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebesar 3,05 juta ton. Angka ini menunjukkan peningkatan produksi sebesar 18% jika dibandingkan dengan poduksi tahun 2016 yaitu 35,57 juta ton yang terdiri dari CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton.sedangkan stock minyak sawit Indonesia pada akhir tahun 2017 sebesar 4,02 juta ton.

Harga rata rata cpo tahun 2017 tercatat meningkat 2 persen dari USD700 per metrik ton tahun 2016 menjadi USD714,3 per metrik ton. Sementara dari sisi ekspor (CPO dan turunannya) sepanjang 2017 meningkat cukup signifikan yaitu 23% atau dari 25,11 juta ton pada 2016 meningkat menjadi 31,05 juta ton di tahun 2017. Nilai sumbangan devisa minyak sawit juga meningkat seiring dengan kenaikan volume ekspor dann harga yang cukup baik.

"Nilai ekspor minyak sawit Indonesia menembus USD22,97 miliar atau meningkat 26% dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai USD18,22 miliar. Nilai ini merupakan nilai tertinggi yang pernah dicapai sepanjang sejarah ekspor minyak sawit Indonesia," ujarnya.

Sepanjang 2017, tambah Togar, kekhawatiran akan adanya kebakaran lahan dapat teratasi dengan baik, hampir tidak ada kasus kebakaran di perkebunan kepala sawit.

Menurut dia, GAPKI dan perusahaan anggotanya telah melakukan berbagai upaya mencegah terjadi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di sekitar konsesi dengan pembentukan Desa Siaga Api diberbagai daerah dan sampai pada akhir 2017.

"Tercatat lebih dari 572 Desa Siaga Api yang dibentuk oleh perusahaan anggota GAPKI dengan berbagai nama," tuturnya.

Dia mengatakan, pelatihan antisipasi dan mitigasi karlahut juga dilaksanakan di berbagai daerah, yang akan terus ditingkat dan dilanjutkan untuk ke depannya.