Potensi Besar Perikanan Belum Tergarap Maksimal

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 19 Januari 2018 | 18:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 843


Jakarta, InfoPublik -Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Peridustrian Panggah Susanto mengatakan potensi sektor perikanan Indonesia besar sekali, tapi belum tergarap maksimal.

"Indonesia tak perlu takut bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, atau bahkan dengan China sekalipun. Karena sektor perikanan kita besar skali dan Indonesia mampu mengelolanya. Karena itu, kami mendukung apa yang dilakukan oleh KKP di sektor hulu," jelas Panggah dalam acara diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema Kedaulatan Laut dan Industri Perikanan  di Kemkominfo, Jumat (19/1).

Menurut Panggah, upaya KKP sudah benar untuk menata penangkapan ikan secara keseluruhan. Apalagi Indonesia punya potensi dalam penagkapan ikan segar. "Selain banyak, juga punya nilai tambah yang tinggi dan harganya mahal," tukasnya lagi.

Sedangkan untuk ikan beku, ikan filet, udang beku serta industri pengoalahan ikan lainnya harus ditingkatkan lagi. "Untuk pengolahan ikan yang terkait dengan tuna, sarden kaleng dan lain sebagainya diharapkan sampai tahun  2019 ini ada gross yang terus meningkat di atas 13%. Sehingga mampu mendukung pertumubuhan ekonomi yang kita targetkan lebih dari 5,5%. Nah ini harus hati hatikarena Malaysiai Thailand, Singapore yang tadinya di awah indonesia kini ada prediksi akan lebih dari kita," paparnya.

Panggah menambahkan bahwa selain ikan, produk rumput laut juga luar biasa. "Karena 85% pasokan rumput laut dubia dari Indonesia," katanya.

Industri rumput laut sudah ada 35 perusahaan dengan memprosesnya menjadi agar-agar dan produk lainnya. "Sayangnya pertumbuan ini masih tidak didukung oleh pasokan bahan baku yang stabil. Sehingga utilisasinya masih sangat rendah. Utilisasinya rendah karena rumput laut mentah diekspor besar-besaran ke China. Memang kami sudah ajak untuk memproses setengah mentah di sini namun masih setengah jadi. Selebihnya masih diproses di china menjadi beragam produk yang laku diual," paparnya. 

Untuk itu perlu pembenahan di sektor industri pengolahan rumput lain agar produknya lebih beragam dan menjadi barang jadi siap ekspor. "Bukan produk mentah dan setengah jadi," pungkasnya.