Harga Beras Melampaui HET, Mendag Lepas Operasi Pasar

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 9 Januari 2018 | 14:32 WIB - Redaktur: Juli - 371


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita bersama  Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti melepas operasi pasar beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (9/1).

Operasi pasar ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beras, karena harga beras terus melambung melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kilogram.

Mengutip data Info Pangan Jakarta, harga beras telah mencapai Rp13.000 per kilogram kemarin. Adapun beras yang dijual dalam operasi ini adalah beras medium dengan menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP).

Dalam operasi pasar ini, Mendag Enggar didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti, Sekretaris Jenderal Kemendag Kariyanto Supri, dan Inspektur Jenderal Kemendag Srie Agustina dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, serta Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

"Saya mau memastikan dan melepas beras yang akan dikirim. Bagian dari perluasan jumlah titik-titik yang akan menjual beras Bulog dengan harga dibawah HET. Kita wajibkan seluruh perdangan pasar di sejumlah daerah menjual beras itu. Dengan demikian itu harga semakin kin terkendali," ujar Enggar.

Enggar menjelaskan, operasi pasar ini sebagai bentuk perluasan operasi pasar yang sebelumnya dilakukan di 1.100 titik di Indonesia. Kini, jangkauannya diperluas menjadi 1.362 titik di seluruh Indonesia.

Adapun di wilayah Jakarta, operasi pasar dilakukan serentak hari ini pada 13 pasar tradisional yang bertitik merah dari jumlah keseluruhan 122 pasar di Jakarta.

Sementara itu, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti memaparkan, bahwa kegiatan ini sesuai arahan Kementerian Perdagangan guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

"Atas instruksi Menteri Perdagangan dan pengawalan Satgas Pangan Indonesia, kami kembali me-relaunching dengan memperluas operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga, terutamanya Bulog," ujar Djarot.

Dia menjelaskan, operasi pasar untuk beras sudah dilakukan sejak November lalu, sesuai instruksi Kemendag. Kendati demikian, upaya itu ternyata belum mampu menekan harga beras yang kian meningkat.

Pada Desember saja, Bulog telah membuka 1.100 outlet di seluruh Indonesia dengan mengeluarkan 50 ribu ton beras, sayangnya jumlah tersebut belum juga cukup.

"Relaunching dan perluasan ini dalam rangka mendorong semakin banyak beras pemerintah yang digelontor jadi suplai ke masyarakat seimbang dana akhirnya harga kembali ke harapan bersama. Januari ini kita dibantu pedagang terutama di pasar tradisional," jelasnya.

Djarot mengatakan, hari ini sesuai instruksi beras yang di keluarkan dari CBP sekira 20.000 ton untuk seluruh titik di Indonesia. Kendati demikian hal ini akan terus disesuaikan dengan permintaan.

"Diminta 20.000 ton dulu hari ini. Persediaan ada. Tapi kan kita sesuai permintaan pasar. Kalau memang butuh terus kita keluarkan," pungkasnya.