Jelang Uji Coba, Kemajuan Pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta Sudah 94 Persen

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 17 November 2017 | 05:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan menginformasikan pekerjaan konstruksi Kereta Api  Bandara (KA Bandara) telah mencapai 94 persen.

"Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan, secara keseluruhan progres pekerjaan pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini telah mencapai 94 persen. Terdiri dari pengadaan lahan, pengadaan wesel, pengadaan bantalan, pengadaan rel, pekerjaan Sipil (track, jembatan dan stasiun), pekerjaan Listrik Aliran Atas (LAA), pekerjaan telekomunikasi, dan pekerjaan persinyalan," ujar Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Zamrides, Kamis (16/11).

Lebih lanjut di jabarkan dia, pengadaan lahan, wesel, bantalan dan rel bahkan sudah mencapai 100 persen. Sementara kemajuan pekerjaan sipil sudah mencapai 87 persen, Listrik Aliran Atas (LAA) 66 persen, telekomunikasi 75 persen, serta persinyalan mencapai 81 persen. 

Untuk mengejar kesiapan pengoperasian KA Bandara dimana ujicobanya akan dilaksanakan pada minggu ke-4 November 2017, sedang dilakukan percepatan pekerjaan timbunan yang masih tersisa sepanjang +/- 250 meter dengan ketinggian +/- 8 meter yang ditargetkan selesai pada Kamis (16/11). Setelah pekerjaan timbunan selesai, kemudian tahap pekerjaan akan dilanjutkan dengan pekerjaan badan jalan: yaitu pekerjaan ballast dan sub ballast, pekerjan track serta pemasangan LAA dan sistem persinyalan.

"PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang memperoleh penugasan untuk pelaksanaan pembangunan jalur KA menuju Bandara Soekarno-Hatta, juga melakukan pengembangan di tiga stasiun yang akan dilewati, yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Batuceper. Beberapa fasilitas yang akan disediakan di setiap stasiun yaitu ticketing counter, tapping gate, escalator/travellator, elevator, commercial area, toilet, dan mushola," jelasnya.

Lebih lanjut Zamrides merinci, pembangunan Stasiun Sudirman Baru memiliki kemajuan pekerjaan sebesar 96 persen. Pekerjaan yang tersisa antara lain drainase utama, landscape, tembok pagar dan pintu utama. 

"Untuk pengguna angkutan umum, Stasiun Sudirman Baru akan sangat mudah dicapai, karena terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya yaitu Stasiun Sudirman (untuk pengguna KRL), bus TransJakarta, MRT dan LRT. Akan tetapi, untuk pengguna kendaraan pribadi, mengingat lahan yang terbatas dan pertimbangan radius putar kendaraan, disarankan agar calon penumpang dengan kendaraan yang masuk stasiun hanya untuk drop-off saja. Ke depan, untuk meningkatkan kenyamanan calon penumpang mengakses berbagai fasilitas publik di kawasan Dukuh Atas, termasuk didalamnya Stasiun Sudirman Baru, akan dikembangkan fasilitas pejalan kaki berupa pedestrian plaza, dan pedestrian deck, sebagaimana yang telah dikembangkan di kota-kota besar lainnya di luar negeri," katanya.

Sementara kemajuan pembangunan Stasiun Duri sudah mencapai 84 persen. Pekerjaan yang tersisa antara lain drainase peron, landscape, dan escalator. Sehubungan stasiun ini merupakan lokasi perpindahan KA menuju lintas Tangerang, sedang dilakukan pekerjaaan memperpanjang peron pada jalur 5, untuk dapat mengakomodir panjang rangkaian KRL hingga 12 kereta. 

"Hal ini diperlukan, untuk mengakomodir berkurangnya frekuensi layanan KRL lintas Duri-Tangerang akibat pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta. Antisipasi dilakukan dengan menambah jumlah kereta dalam 1 rangkaian KA (trainset), yang semula berjumlah 8 kereta dalam 1 trainset, ditambah menjadi 10 hingga 12 kereta dalam 1 trainset, khususnya pada jam-jam sibuk," ujarnya.

Sedangkan perkembangan pembangunan pada Stasiun Batuceper sudah mencapai 63 persen. Pekerjaan yang tersisa antara lain pengecatan, pemasangan eternit dan plafon serta pemindahan ruang PPKA. Untuk mengantisipasi kebutuhan pergerakan karyawan Bandara Soekarno-Hatta, akan disediakan fasilitas parkir di Stasiun Batuceper. 

"Lokasi stasiun ini yang dekat dengan Terminal Poris Palawad, menjadi pertimbangan untuk menyediakan pemberangkatan KA menuju Bandara Soekarno-Hatta sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari wilayah Tangerang dan sekitarnya ke bandara tersebut. Akan tetapi, untuk dapat mengakomodir pemberangkatan KA dari Stasiun Batuceper, perlu dilakukan penambahan jalur KA di emplasemen stasiun. Rencana ini akan dimasukkan dalam tahap pengembangan berikutnya," katanya.

Lain halnya dengan pembangunan Stasiun Manggarai yang sedang dilaksanakan oleh Ditjen Perkeretaapian, yang juga mengakomodir rencana pemberangkatan untuk KA Bandara Soekarno-Hatta, karena masih dalam tahap konstruksi dengan progress pekerjaan fisik 45 persen maka penumpang belum dapat dilayani dari stasiun tersebut. 

"Nantinya, Stasiun Manggarai akan menjadi titik koneksi antara layanan KA Bandara Soekarno-Hatta dengan KA antar kota dan KA perkotaan," tambahnya.