Brimob Polda Jatim Ikut Amankan Aksi Tolak Perppu Ormas

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Rabu, 25 Oktober 2017 | 15:59 WIB - Redaktur: Tobari - 388


Surabaya, InfoPublik – Mabes Polri meningkatkan pengamanan untuk  mengamankan aksi massa yang menolak Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas) menjadi Undang-Undang di Jakarta.

Untuk menunjang pengamanan, Polda Jatim mengirimkan pasukan Brimob sebanyak  502 personel atau 5 SSK (Satuan Setingkat Kompi) ke Jakarta, yang diperbantukan dalam pengamanan rencana aksi penolakan pengesahan Perppu.

“Permintaan bantuan kendali operasi ini merupakan perintah langsung dari Mabes Polri, dan determinasi pengiriman pasukan dalam pengamanan situasi dan kondisi rencana aksi penolakan Perppu Ormas,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Selasa (24/10) petang.

Perbantuan pasukan ini, lanjut Barung, dalam rangka perkembangan situasionil dalam keputusan Perppu yang sekarang masih diperdebatkan di DPR. Penentuan situasional itu akan ditentukan oleh Polda Metro Jaya.

Sedangkan peran Brimob Polda Jatim sebagai bentuk integrasi guna membangun harkamtibmas seluruh wilayah Indonesia. “Nantinya personel Polda Jatim akan memback up personel Polda Metro Jaya. Tentunya akan dikendalikan langsung oleh Divisi Operasional Mabes Polri,” jelas Barung.

Ditanya lama Bawah Kendali Operasi (BKO), Barung mengaku hal tersebut tergantung dari situasional yang berkembang di Jakarta. Pihaknya menegaskan tidak ada pencabutan personel, karena hal itu akan ditentukan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.

“Penempatan personel Polda Jatim sesuai dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Begitu juga terkait berapa lama penempatan personel, nantinya akan diatur di sana,” ucapnya.

Apakah nantinya personel ini dilengkapi persenjataan komplit, mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini, menegaskan, personel BKO dari Polda Jatim tetap menggunakan peralatan keselamatan, tapi tidak dilengkapi dengan peluru tajam. Mereka hanya melakukan pengamanan kepada publik yang sifatnya humanis.

“Intinya diperlengkapi peralatan utama Polri khusus publik, dan tidak untuk situasi kejahatan. Sehingga yang diperlukan yakni senjata yang tidak menggunakan peluru tajam,” tegas Barung.

Kabarnya ribuan massa akan menggelar aksi damai tolak Perppu Ormas di depan Gedung DPR RI Senayan Jakarta Pusat, Kamis (26/10).

Dengan mengibarkan ratusan berbagai macam bendera, ribuan massa aksi yang merupakan alumni 212 ini bertujuan untuk menolak pengesahan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang ormas. Sementara unjuk rasa dalam skala kecil berlangsung sejak kemarin. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-afr/toeb)