Gempa Membuat Warga Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Was-was

:


Oleh MC Kab, Halmahera Barat, Rabu, 11 Oktober 2017 | 05:23 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Halmahera Barat, InfoPublik - Warga  Jailolo Kabupaten Halmahera Barat kembali dirundung was-was, menyusul gempa bumi swarm berkekuatan variatif mulai dari 2,5 - 4 skala rickter kembali menguncang wilayah Jailolo sejak Minggu (8/10) hingga Selasa (10/10).

Gempa swarm ini mulai dirasakan warga sejak Minggu hingga Selasa. Sesuai catatan BMKG yang diterima Dinas Kominfo Halbar, sampai tanggal 10 Oktober 2017, tercatat ada 2.499 kali gempa, namun, getaran gempa yang dirasakan hanya 131 kali.

Kondisi alam yang kurang bersahabat ini membuat Bupati Halmahera Barat Danny Missy, ikut prihatin dan mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Halmahera Barat agar tetap tenang dan waspada.

Kepala Dinas Kominfo, Kehumasan, Statistik dan Persandian  Halbar Chuzaema Djauhar kepada media center Halbar, Selasa (10/10), mengatakan bahwa Pemkab Halbar  mengharapkan seluruh masyarakat agar mematuhi arahan atau petunjuk  dari instansi teknis yang berwenang.

Ia mengimbau kepada seluruh warga agar tetap beraktifitas seperti biasa, namun waspada. Jika ada informasi yang terkait dengan kondisi alam (gempa bumi) saat ini, agar berkoordinasi dengan Pemda terutama instansi terkait seperti BPBD.

“Karena, mereka selalu siaga setiap saat jika dibutuhkan warga," pesan Bupati Danny, yang disampaikan Kadis Kominfo Chuzaema Djauhar kepada media center.

Imbauan Bupati tersebut mengingat kondisi alam Halmahera Barat saat ini bukan hanya diguncang gempa bumi tipe swarm, namun dua gunung api aktif di wilayah Halbar yakni Gunung Gamkonora yang terletak di Kecamatan Ibu Selatan dan Gunung Ibu di Kecamatan Tabaru, juga mulai menunjukkan peningkatan aktifitas di level II atau status waspada.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, warga dan wisatawan diminta tidak beraktifitas di dalam radius 2 Km sampai 3,5 Km di area perluasan sektoral bukaan kawah bagian utara dari kawah Gunung Ibu, sementara area steril dari Gunung Gamkonora sejauh 1,5 Km dari kawah puncak," urai Chuzaema.

Sesuai laporan aktivitas Gunung Api Ibu, yang diterima Dinas Kominfo Halbar, Senin (9/10), periode pengamatan 8 Oktober 2017, sejak pukul 00:00-24:00 WIT, bahwa aktifitas kegempaan di Gunung Ibu tercatat 101 kali gempa letusan, dengan amplitudo: 15 - 31 mm, dengan durasi 21 - 60 detik.

Selain itu, gempa hembusan tercatat 98 kali dengan amplitudo 5 - 14 mm, dalam durasi 10 - 25 detik. Gempa guguran, amplitudo 6 mm, durasi 14 detik, tercatat satu kali. Adapula gempa tremor harmonik 24 kali, dengan amplitudo 5 - 16 mm,  durasi 15 - 70 detik.

Sedangkan aktifitas Gunung Gamkonora dilaporkan terjadi gempa tektonik jauh sebanyak 13 kali, dengan amplitudo 3-31  mm, dalam durasi 30-100 detik. Ada juga gempa tektonik lokal 17 kali, dengan amplitudo 4-34 mm, durasi: 16-50 detik. Sementara gempa vulkanik dalam hanya sekali dengan amplitudo 7 mm, dalam durasi 8 detik. (mchalbar/arman/toeb)