Turunan Raja Sakti Malaysia Mencari Jejak Leluhur Di Tidore

:


Oleh mctidore, Sabtu, 9 September 2017 | 11:49 WIB - Redaktur: Tobari - 5K


Tidore, Infopublik - Raja Sakti Malaysia Datuk Yang Tertingggi Teramat Mulia (DYTTM) Tuanku Karameng Sakti, Tuan  Raja Azhar Syah Al-Sakti Ibni,  DYTTM  Tuanku Raja Wahab Syah Al Sakti Kesultanan Hasanudin turunan Raja Sakti Malaysia bersama permaisuri dan  2 orang anaknya,  berkunjung ke Tidore, Kamis (7/9).

Kedatangan Raja Al-Sakti Malaysia tersebut disambut dengan  ritual adat Joko Hale (injak tanah)  oleh para Yaya Goa di Bulul Modoe  juga Assisten Sekda, Staf Ahli, Forkompinda, Pimpinan SKPD, Jojau Kesultanan Tidore,  dan Kapita Mayor Kesultanan Tidore.

Ritual ini  bermakna ungkapan syukur atas kehadiran tamu  agung, sebagai ritual tolak bala dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar memperoleh keberkahan dan kekuatan.

Selanjutnya  Tuanku Karameng Sakti  bersama rombongan menuju Kedaton Kesultanan Tidore . Saat tiba di Kadato Kie Kesultanan Tidore disambut oleh Sultan Tidore H. Husain Syah bersama Bobato dan bala rakyat kesultanan Tidore.

Di gerbang masuk Kadato Kie Kesultanan Tidore, Tuanku Karamen Sakti langsung disambut dengan tarian Soya Seli yang merupakan tarian  adat kehormatan kemudian menuju ke pendopo Kadaton untuk menikmati  jamuan Pagi ( Mam Raha). 

Selanjutnya prosesi acara berlangsung di halaman kadato Kie dimana telah disediakan tempat di depan panggung untuk Sultan Tidore bersama permaisuri, dan Tuanku karamen Sakti bersama permasuri dan juga Sultan Bacan Dede Muhammad Gary Ridwan Syah.

Dalam sambutannya, Tuanku Karamen Sakti mengatakan “Aku adalah orang Tidore yang selama ini jauh di malaysa. Hari ini Datuk kembali ke Tidore untuk bertemu dengan Keluarga besar di Tidore”.

Kata–kata ini diucapkan Tuanku Karamen Sakti dengan sangat terharu dan tampak meneteskan air mata.  Saya telah menemukan jejak leluhur saya yang sejak lama telah diminta oleh Bapak Ibu. Dan saya merasa senang bisa bertemu dengan Sultan Tidore karena bukan hanya serumpun tapi sedarah.

“Semoga silahturamhmi ini tetap terjalin selamanya antara kedua negeri ini. Penyambutan terhadap kedatangan kami, sangat baik dan meriah hal ini kami lihat dan rasakan langsung,” kata Tuanku Karamen Sakti.

Sementara Sultan Tidore menyatakan Tuanku Karamen Sakti merupakan salah satu keturunan Tidore. Dahulu ada delapan orang hasil perkawinan antara Jafar Dadek dengan Boki Nursaffa, empat orang di antaranya perempuan, empat orang laki-laki.

Perempuan semuanya tidak  dinikahkan dengan orang penduduk di Maluku Kie Raha, tapi dinikahkan dengan Raja yang ada di Gowa, ada yang di Wungkuf Sulawesi utara dan seterusnya.

Sehingga orang disini menyebut kerajaan itu kerajaan Gowa karena saudara perempuan dinikahkan dengan Raja  yang ada di Gowa’. Kemudian Kerajaan itu menjadi Kerajaan Gowa karena permaisurinya berasal dari Tidore. Disitulah, melahirkan salah satu turunan, sampai pada hari ini adalah Tuanku Karamen Sakti.

Usai prosesi, acara dilanjutkan dengan Jamuan kehormatan Makan Saro  selanjutnya Tuanku Karamen Sakti  menerima pemberian Gelar Kehormatan Tertingi Persaudaran dari Kesultanan Tidore sebagai Nou Golofino Manginyau Goguci Nyili-Nyili Gulu-Gulu Kesultanan Tidore (Pangeran Muda Yang Disegani, Hubungan Diwilayah Jauh kesultanan Tidore).

Dalam kunjungan ini, Tuanku Karamen Sakti membagikan santunan kepada anak yatim, selain itu menbagikan bingkisan pula kepada satu keluarga suku Togutil yang saat ini sudah menjadi mualaf.

Setelah itu membagikan 8 unit sepeda motor, mesin cuci, televisi, sepeda dan alat perabot rumah tangga kepada warga Tidore, dan juga meninjau langsung  dan mencicipi lomba masak daging. (MC Tidore/ Humas/toeb)