Ormas Islam-Umat Budha Jatim Gelar Aksi Damai Rohingnya

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 7 September 2017 | 08:23 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 275


Surabaya InfoPublik - Ratusan jemaah dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Pasuruan menggelar aksi damai di  Vihara Maha, Surabaya, Rabu (6/9) sore.  Aksi damai Ormas dari Pasuruan mengajak organisasi Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) untuk bersama-sama memberikan perhatian terhadap konflik di Rohingya, Myanmar.

"Kami minta kekerasan di sana segera dihentikan. Mereka sudah diluar batas kemanusiaan. Kami menuntut agar umat Budha di Jatim ikut mendesak supaya dihentikan," ujar Koordinator Aksi SUIP, Habib Zainal Abidin Bilfaqih di Surabaya, Rabu (6/9).

Lebih jauh Zainal Abidin menjelaskan, bahwa pihaknya juga meminta agar pemerintah pro aktif untuk membantu menyelesaikan kasus yang menimpa etnis Rohingya yang mayoritas beragama Islam.

"Pasalnya, kekejaman yang dilakukan militer Myanmar sudah di luar batas dan melukai rasa kemanusiaan. "Pemerintah harus pro aktif dan mengambil peran untuk menyelesaikan  kasus ini. Kami ikut prihatin dengan apa yang menimpa saudara saudara kita etnis Rohingya,"ujarnya.

Dalam aksi itu, juga mengajak umat Budha di Jatim ikut mendesak pemerintah agar membantu entnis Rohingya di Myanmar. "Kami datang kesini untuk meminta agar umat Budha di Jatim bareng-bareng ke DPR supaya bersikap terkait aksi kekerasan terhadap saudara muslim Rohingya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Walubi Jatim Bhikku Billy usai menerima audensi dengan perwakilan massa aksi mengatakan bahwa pihaknya bersama pimpinan majelis-majelis agama Budha Indonesia sependapat dengan SUIP dan mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di Rakhine Myanmar karena tak sesuai dengan ajaran agama Budha yang  penuh cinta kasih dan welas asih.

Menurut Billy, Walubi juga sudah mengeluarkan lima pernyataan sikap. Pertama, mengecam tindakan kekerasan yang tidak berkemanusiaan (biadab) oleh para pihak Rakhine State Myanmar sehingga segala macam tindakan kekerasan tersebut harus segara dihentikan.

Kedua, mendukung sepenuhnya tindakan pemerintah Indonesia dalam membantu penyelesaian kekerasa yang terjadi serta membuka jalur bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Rakhine State Myanmar.

Ketiga, Bhikku (Bhiksu) yang ikut terlibat dalam perbuatan biadab berarti yang bersangkutan telah melakukan pelangaran sehingga tak layak sebagai Bhiksu.

Keempat, menghimpun bantuan dari segala lapisan masyarakat yang peduli untuk mereka yang membutuhkan di Rakhine Myanmar. "Terakhir (kelima), ikut hadir memantau melakukan dialog dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Myanmar untuk bersama-sama menyelesaikan masalah," kata Billy dihadapan perwakilan massa aksi.

Sementara itu, Anggota DPRD Jatim, Anwar Sadad mengecam perilaku terhadap umat muslim Rohingya di Myanmar sudah di luar batas. Kekejaman militer Myanmar adalah bentuk pelanggaran HAM yang harus diusut dan dipertanggungjawabkan. "Ini sudah diluar batas kemanusiaan. Dimanakah hati nurani mereka, sehingga tega melukai warga muslim Rohingya dengan kejam,"ujarnya.

Maka itu, pihaknya mengimbau mengajak umat islam di seluruh Indonesia melakukan gerak badan bersama berdoa, dengan membaca hizib nashor 11 kali untuk masing-masing orang dan membaca sholawat nariyah 4444 kali untuk setiap majelis. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-Pca/Eyv)