Tak Cuma PLBN Baru, Akses Antarkabupaten pun Jadi Mudah

:


Oleh Gusti Andry, Selasa, 15 Agustus 2017 | 09:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 863


Kupang, InfoPublik - Pesatnya pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Nusa Tengara Timur (NTT), sebagai daerah perbatasan dengan Timorleste, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Baik dari Belu ke Malaka atau dari Belu ke Wini jalannya lancar, hanya butuh dua sampai tiga jam,” kata Herry, warga Atambua, Belu, yang kini berdinas di Malaka, melalui telepon selulernya kepada InfoPublik yang baru tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (15/8). 

Semantara itu, seorang warga Jakarta yang pernah berkunjung ke NTT, mengungkapkan betapa mudahnya melakukan perjalanan lintas kabupaten di NTT. “Saya pernah dari Kupang naik bis ke Atambua. Memang butuh lima sampai enam jam, tapi jalannya enak, lancar,” kara Rico, tenaga lepas di sebuah instansi pemerintahan di ibukota.

Tiga kabupaten, yakni Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara (TTU) merupakan pintu masuk Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Di Belu, terdapat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2016. Sedangkan di Malaka ada PLBN Motamassin dan di TTU ada PLBN Wini, yang keduanya juga telah direnovasi.

Renovasi ketiga PLBN ini digagas pemerintah mengingat Presiden mempunyai komitmen kuat memajukan daerah-daerah perbatasan, karena bagi Indonesia PLBN merupakan beranda terdepan. “Daerah perbatasan tidak boleh dilupakan. Harus menjadi kebanggaan kita semua," kata Presiden, seperti dikutip InfoPublik.

PLBN Terpadu Motaain berada di tapal batas dengan negara Timor Leste.   Pembangunan PLBN terpadu Motaain sendiri masih pada tahap I. Pembangunan tahap II akan dilanjutkan pada 2019, pada  luas lahan mencapai 4,62 ha, meliputi  tempat pencucian mobil, x-ray kargo, mess karyawan, wisma Indonesia, pasar perbatasan, lapangan olahraga, hingga pos pamtas TNI dan Polri.

Sedangkan PLBN Terpadu Motamasin memiliki bangunan utama seluas 2.114 meter persegi, meliputi bangunan kedatangan, bangunan kantor, dan bangunan keberangkatan. Total luas bangunan  mencapai 3.077,88 meter persegi yang berdiri di atas luas lahan 11,29 hektar.

Yang ketiga, PLBN Terpadu Wini memiliki total luas bangunan mencapai 5.025,7 meter persegi. Bangunan utama  berdampingan jembatan timbang, pemindai kendaraan, pemeriksaan kendaraan kargo, dan pemeriksaan terpadu mobil. Pos dilengkapi dengan gudang sita berat dan ringan, lapangan penimbunan, utilitas, kennel, check point, monumen garuda, gerbang lintas batas negara, parkir tamu negara, hingga helipad.

Pengembangan kawasan PLBN merupakan pelaksanaan dari amanat Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembangunan dari pinggiran, yang tertuang dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.