Selama Juni, Merauke Inflasi 0,12 Persen

:


Oleh MC Kabupaten Merauke, Rabu, 19 Juli 2017 | 07:40 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 542


Merauke, InfoPublik - Adanya kekuatiran akan terjadinya inflasi yang cukup tinggi di bulan Juni  2017 karena bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri ternyata tidak terbukti. Bahkan, di bulan Juni tersebut dari 82 kota Indeks Harga Konsumen di Indonesia.

Kabupaten Merauke memiliki inflasi terendah dari 79 kabupaten/kota yang mengalami inflasi yakni 0,12 persen. Sedangkan inflasi tertinggi dialami Tual sebesar 4,4 persen.

‘’Dari 79 kabupaten/kota yang mengalami inflasi, Kabupaten  Merauke mengalami inflasi terendah 0,12 persen. Sedangkan tertingal di Tual dengan inflasi 4,4 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi di Singaraja sebesar -0,64 persen dan terendah  di Denpasar sebesar -0,01 persen,’’ kata  Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke Trisno Tamanampo, SE, kepada wartawan saat memberikan keterangan pers, Selasa (4/7).

Menurut Tamanampo, inflasi di bulan Juni itu terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukan oleh kenaikan angka indeks  pada kelompok pengeluaran, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen.

Kelompok perumahan, listrik, air dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, kelompok sandar sebesat 0,21 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 7,39 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yang dapat menahan laju inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar -2,39 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,10 persen.

Dikatakan, berdasarkan pemantauan BPS Merauke Harga Indeks Konsumen  (IHK) dengan inflasi 0,12 persen terjadi kenaikan IHK dari 135,41 pada Mei 2017  menjadi 135,57 pada Juni 2017.

Ditambahkan, kenaiakn harga yang cukup signifikan yang mendorong terjadinya harga di Merauke pada Juni 2017 antara lain pada komoditi angkutan udara, barang putih, telur ayam, daging ayam ras, kacang panjang, tahu mentah, udang basah, sepeda motor, bawal dan daun kemangi.

Sedangkan beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain mujair, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bayam, tomat buah , kol putih, kepiting/rajungan, minyak goreng  dan terong panjang. (McMrk/02/Abd/Eyv)