Gubernur Jatim Menilai Mudik - Balik Lebaran di Jatim Lancar

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Selasa, 4 Juli 2017 | 18:47 WIB - Redaktur: Tobari - 509


Surabaya,  InfoPublik – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengemukakan, pelaksanaan program mudik dan balik selama Lebaran 1438 H di Jawa Timur secara keseluruhan berjalan cukup ancar, aman, dan nyaman.

Gubernur Soekarwo usai halal bi halal dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bupati/Walikota, BUMN, BUMD, tokoh masyarakat di halaman kantor Gubernur, Surabaya, Selasa (4/7), mengatakan, meskipun begitu masih ada kejadian kecelakaan tetapi relatif kecil dibandingkan sebelumnya.

Menurut evaluasi dari Kepolisisan Jawa Timur, kejadian kecelakaan selama mudik-balik Lebaran 2017, yang  terjadi di jalan arteri nasional dan provinsi cukup rendah sekali, tetapi di jalan kabupaten/kota serta di jalan antara kecamatan ada korban jiwa yang meninggal. “Tetapi secara umum menurun,” katanya.

Sebenarnya infrastruktur jalan-jalan di antara kecamatan di Kabupaten/kota cukup baik tetapi pengendara kendaraan di daerah yang banyak terjadi kecelakaan rata-rata pengendaranya belum cukup umur dan tidak  tahu tentang rambu-rambu lalu lintas. Kendaraan yang dipakai kebanyakan dibawa dari kota.

Kondisi tersebut bisa diatasi pertama dengan bantuan para orang tua diharapkan bisa menyadarkan anak-anaknya agar jangan mengendarai motor sebelum mempunyai Surat Izin mengemudi (SIM).

Kemudian kontrol terhadap pemberian SIM oleh Kepolisian dan keluarga harus mengontrol terhadap anak-anak yang mengendarai motor tetapi belum mempunyai SIM.

Pada lebaran 2017 ini prediksi sebelumnya akan terjadi lonjakan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi umum, dari sekitar 10.730.540 orang penumpangn pada tahun 2016 diperkirakan menjadii 11.136.740 orang penumpang pada tahun 2017.

Oleh sebab itu, Pemprov Jawa Timur menyiapkan moda transportasi 5.805 bus untuk mengangkut 5.916.751 orang penumpang dan 49 armada kapal untuk mengangkut 1.912.365 orang penumpang.

Kemudian penerbangan di bandara disiapkan sebanyak 412 flight pesawat untuk mengangkut sekitar 1.858.265 penumpang. Sedangkan untuk kereta api disediakan 604 gerbong untuk mengangkut  1.249.462 orang penumpang.        

Pemprov Jawa Timur juga mengadakan mudik dan balik gratis. Para pemudik yang menggunakan sepeda motor disediakan delapan truk untuk mengangkut  sekitar 400 sepeda motor. Tujuannya adalah mengurangi terjadinya kecelakaan di jalan raya. Program tersebut telah berjalan dengan baik dan lancar.

Maka Pemprov Jawa Timur juga menyediakan mudik dan balik gratis menggunakan bus sebanyak 777 armada untuk mengangkut 73.535 orang. Dishub Jawa Timur juga menyediakan bus shuttle yang fungsinya adalah untuk mengangkut pemudik dari  Pelabuhan Tanjung Perak ke Terminal Purabaya.

Gubernur Soekarwo juga menyinggung urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota di Jawa Timur pasca Lebaran. Menurutnya, jumlahnya relatif kecil, karena ukuran indikasi korelasi positif total pasangan usia subur memiliki anak di Jawa Timur cukup kecil.

Menurut data sejak 2008, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sejak tahun 2008 terus menurun dari 0,71 saat ini 2017 menjadi 0,61 persen dan pasangan usia subur 0,90. Ini mengindikasikan pasangan usia subur sebagaian berada di pedesaan.

Gubernur juga mengingatkan ada indikasi ISIS masuk di Jawa Timur, karena setelah kekalahan ISIS di Irak dan Syiria, dan menetapkan P Mindanau sebagai daerah ISIS untuk ASEAN harus diwaspadai. Oleh sebab itu Kementerian Kominfo harus bisa mencegah penyebaran/publikasi ajaran sesat ISIS melalui sosial media (Medsos).

Guna mengurangi paham radikalisme adalah dengan demokrasi mengajak dialog, meskipun paham tersebut menentang demokrasi. Pihak yang mengajak dialog adalah harus orang yang terpercaya dan kredibel sehingga  dengan mengajak dialog bisa mengubah paham radikaliksme.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo/toeb)