Pemkot Bengkulu Mulai Terapkan Absen Sidik Jari dan Sensor Wajah

:


Oleh MC Kota Bengkulu, Selasa, 4 Juli 2017 | 09:03 WIB - Redaktur: Tobari - 667


Bengkulu, InfoPublik – Pemerintah Kota Bengkulu mulai menerapkan absen sidik jari dan sensor wajah atau Finger Print sejak hari pertama masuk kerja usai libur panjang hari raya Idul Fitri, Senin (3/7), dimana mulai bulan Juli seluruh ASN diwajibkan untuk absen sebanyak 4 kali dalam sehari. 

"Hari ini sudah berlaku absensi finger print, tapi karena OPD kita banyak maka belum seluruhnya," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu, Emi Warni, Senin (3/7). 

Berbeda dari sebelumnya, absensi menggunakan sidik jari ini lebih tertib dan teratur, sistem pengoperasiannya masing-masing ASN akan dilakukan  sensor wajah terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan sidik jari.

Di dalam mesin absen kehadiran ASN, juga diatur dan mewajibkan absen pada pukul 07.45 WIB, kemudian Istirahat pukul 12.00WIB, dan jam masuk habis istirahat pada pukul 13.00WIB serta terakhir pada pukul 16.00WIB pada saat apel sore. 

"Seluruh OPD aplikasinya sama, jadi kita harapkan dengan finger print ini disiplin pegawai itu meningkat, tidak bisa bohong-bohong lagi seperti tidak absen atau titip absen dan sebagainya," jelas Emi. 

Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 90 unit mesin absen sidik jari ini dengan anggaran Rp1,2 miliar. Hanya saja, hingga saat ini baru beberapa OPD saja yang sudah terpasang seperti kantor BPKAD, BKD, dan Sekretariat Daerah Kota.  

Sementara sisanya baru akan dimulai pemasangan dalam minggu pertama di bulan Juli. Jika seluruhnya sudah terpasang, maka rekapan absen pada akhir bulan akan dilihat dari absen sidik jari tersebut.

"Barangnya sudah ada, tetapi belum seluruhnya kita pasang, tapi kita menunggu petugas teknisnya dari Jakarta untuk memang di seluruh OPD termasuk Kelurahan. Karena memasannya perlu juga tenaga ahli," ungkapnya.

Sementara, Wakil Walikota Bengkulu Patriana Sosialinda berharap sistem absen sidik jari tersebut bisa memacu disiplin dan tanggungjawab ASN untuk bekerja lebih giat dan profesional.  

"Kita harapkan dengan sistem absen sidik jari ini kedisiplinan ASN makin meningkat. Dan semakin semangat dalam menjalankan tanggungjawab moralitas kerjanya,  sekaligus memiliki integritas yang baik," ucap wawali. (MC Kota Bengkulu/Muammar/Prenkki/toeb)