Pelaku Bisnis Pariwisata Galang Kerja Sama untuk Tingkatkan Penjualan

:


Oleh Untung S, Selasa, 23 Mei 2017 | 13:33 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 385


Jakarta, InfoPublik - Sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di 10 destinasi pariwisata prioritas, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) dengan tema “Meningkatkan Kualitas Produk Wisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas”.

Ketua Umum GIPI Didien Junaedy mengatakan hasil dari kegiatan ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan tingkat penjualan produk wisata di 10 destinasi pariwisata prioritas, dengan cara antara lain memastikan itinerary, aktivitas, pengalaman apa bagi wisman yang akan dijual bersama dengan operator penerbangan yang melayani penerbangan langsung antara pasar dan destinasi. 

“Kami berharap bisa menggalang kerja sama lebih maksimal antara pelaku bisnis pariwisata terutama biro perjalanan dan maskapai penerbangan untuk meningkatkan penjualan produk wisata destinasi tersebut di pasar yag sesuai,” jelas Didien di sela kegiatan FGD di Jakarta, Selasa (23/5).

Dengan demikian, kata Didien, akan menghasilkan program aksi yang secara langsung mendukung semua upaya "percepatan" pariwisata agar mencapai target 15 juta wisman di 2017 dan 20 juta wisman di 2019 nantinya.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah gencar mempromosikan 10 Bali Baru untuk dikembangkan menjadi kantong-kantong mendulang wisman. Mengupayakan aksesibilitas dan konektivitas telah dilakukan secara strategis oleh Kemenpar khususnya, dan pemerintah pada umumnya, demikian pula pengembangan promosi, infrastruktur, amenitas.

Menurut Didien, saatnya sekarang pelaku industri pariwisata anggotanya di daerah-daerah destinasi mengoptimalkan perkembangana positif itu dengan memastikan paket wisata yang siap untuk dijual. Dengan begitu maka setiap maskapai yang mengoperasikan penerbangan langsung luar negeri ke destiasi akan segera mendapatkan tambahan produk siap jual untuk menarik wisman, memenangkan penjualan di medan persaingan mancanegara. 

“Para operator penerbangan tersebut tentu akan semakin berhasil mendapatkan tingkat load factor yang secara konsisten meningkat,” kata Didien Junaedy.

“Sejalan dengan strategi pengembangan pariwisata oleh pemerintah, maka penambahan kapasitas penerbangan luar negeri langsung ke destinasi, akan juga bertumbuh secara sustainable,” ujarnya.

Kesempatan terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Industri, Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan masih menjadi pertanyaan apakah sudah cukup tersedia di setiap destinasi prioritas, apa yang disebut paket wisata yang "siap jual" untuk diunggulkan dari tiap destinasi untuk dipasarkan ke wisatawan mancanegara.

“Dalam suasana serba pencepatan di sektor pariwisata dewasa ini, kalangan industri dirasa perlu juga membuat atau menambah produk (paket wisata) yang menarik untuk menambah tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisman,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan kami dari pemerintah perlu tahu apa saja yang dibutuhkan kalangan industri pariwisata untuk mencapai target tersebut. Baik pada level strategis, taktis hingga tekhnis. Sebab itu FGD ini dirasa sangat penting untuk menemukan dan mengenali hal-hal yang dibutuhkan industri pariwisata dalam memaksimalkan memasarkan produk-produk wisata di 10 destinasi pariwisata prioritas.