Festival Tenun Ikat dan Parade Pesona Kebangsaan 2017 Diluncurkan

:


Oleh Untung S, Minggu, 14 Mei 2017 | 00:36 WIB - Redaktur: Juli - 896


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu dan Bupati Ende Marselinus Y.W. Petu meluncurkan Festival Tenun Ikat  dan Parade Pesona Kebangsaan 2017.

Penyelenggaaraan Festival Tenun Ikat Sumba  akan berlangsung  di Kabupaten Sumba Barat Daya pada Juli 2017, sedangkan Parade Pesona Kebangsaan akan berlangsung di Kabupaten Ende pada Juni 2017. Kegiatan Festival Tenun Ikat diadakan tanggal 31 Mei – 6 Juni  2017 di Tambaloka.

Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Festival Tenun Ikat  dan Parade Pesona Kebangsaan 2017 menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT, khususnya ke Pulau Sumba maupun Kabupaten Ende,  selain  sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan keunikan warisan budaya nenek moyang berupa tenung ikat. “Parade Pesona Kebangsaan juga sebagai upaya melestarikan sekaligus mempromosikan Situs Sejarah Terpopuler Soekarno versi Anugerah Pesona Indonesia 2016,” kata Menpar Arief Yahya. 

Arief Yahya menjelaskan,  fortopolio bisnis pariwisata  Indonesia bertumpu pada potensi budaya mempunyai porsi  paling besar 60 persen,  alam 35 persen  dan  manmade 5 persen. Potensi culture dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah 20 persen, wisata belanja dan kuliner 45 persen, dan wisata kota dan desa 35 persen.

Potensi alam dikembangkan dalam produk wisata bahari (marine tourism) 35 persen, wisata ekologi 45 persen dan wisata petualangan 20 persen, sedangkan buatan manusia man-made dikembangkan dalam wisata MICE (MICE and event tourism) 25 persen, wisata olahraga 60 persen dan obyek wisata yang terintergrasi 15 persen.

Penyelenggaraan festival budaya ini, menurut Menpar Arief Yahya,  bagian  dari upaya memperkuat atraksi sebagai bagian penting dari unsur 3 A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas).

“NTT merupakan destinasi kelas dunia karena memiliki ikon Komodo, Danau Kelimutu, dan Labuan Bajo yang ditetapkan sebagai destinasi prioritas dikembangkan sebagai  Bali Baru,”  kata Menpar Arief Yahya, seraya mengharapkan agar penyelenggaraan event festival budaya tersebut terprogram dengan baik (tempat dan jadwal) ditetapkan dengan pasti karena akan membantu pada traveller untuk datang ke Sumba maupun Ende. 

Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan, pariwisata NTT bertumpu pada daya tarik alam (nature), budaya (culture) dan daya tarik wisata buatan (manmade), “Potensi ini terus dikembangkan dengan memperkuat unsur 3A untuk menarik kunjungan wisatawan. Tahun 2016 kunjungan wisatawan ke NTT sebanyak 972.000 (832.000 wisnus dan 140.000 wisman) sebagian besar berkunjung ke Pulau Flores kemudian Pulau Timor, Alor, Sumba dan Rote Ndao,” kata Frans Lebu Raya. 

Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu mengatakan, tenun Ikat Sumba dengan beragam corak dan varian warnanya yang khas dan unik telah mendunia sejak Abad 18 menjadi salah satu komoditi perdagangan Bangsa Eropa. 

“Dewasa ini tenun ikat Sumba semakin digemari oleh banyak kalangan (lokal, nasional, internasional) digunakan untuk berbagai kebutuhan fashion, interior, dekorasi, maupun asesoris. Tenun ikat motif Sumba  sudah didaftarkan ke Unesco sebagai kekayaan milik Indonesia. Oleh karena itu perlu dibangun kesadaran bagi masyarakat Sumba maupun masyarakat luas akan potensi, prospek serta upaya pelestarian dan pengembangan sehingga bukan saja menjadi nilai budaya, tetapi dapat menjadi nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Markus Dairo Talu. 

Festival Tenun Ikat Sumba 2017 akan diikuti sekitar 2.000 orang penenun dari empat kabupaten se-daratan Pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.  Para penenun ini akan memperagakan cara menenun dari memintal, mengikat benang, memberi warna hingga menentun menjadi  kain tenun yang siap pakai. 

Sementara itu Bupati Ende Marselinus Y.W. Petu mengatakan, dalam dua  tahun terakhir Kabupaten Ende menyelenggarakan dua event pariwisata unggulan Parade Pesona Kebangsaan dan Sepekan Pesta Danau Kelimutu,” Kedua event ini  layak untuk dipasarkan secara nasional dan Internasional,” kata Marselinus Y.W. Petu. 

Penyelenggaraan Parade Pesona Kebangsaan yang akan diadakan pada 31 Mei – 1 Juni di Ende, menjadi agenda rutin tahunan berskala internasional dimaksudkan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mempertahankan nilai-nilai kebangsaan serta meningkatkan semangat gotong royong sekaligus untuk memperkenalkan Kota Ende yang merupakan kota sejarah menjadi kota Pancasila, sedangkan penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu dimaksudkan untuk mendorong percepatan pengembangan Kawasan Strategi Nasional (KSPN) Ende-Kelimutu dan sekitarnya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.