Gladi Lapang Desa Purwobinangun, Pemkab Sleman Siapkan Masyarakat Tangguh

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 24 April 2017 | 03:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 599


Sleman, InfoPublik - Ditemukan 10 orang korban luka di Desa Purwobinangun, peristiwa ini disebabkan oleh peningkatan aktifitas erupsi gunung yang kini berstatus Siaga. Para korban tersebut diantaranya luka patah tulang kaki 1 orang, luka terbuka 2 orang, luka bakar 1 orang, iritasi mata 5 orang dan sesak nafas satu orang.

Pemerintah Kabupaten Sleman segera mengkoordinir pihak terkait untuk melakukan evakuasi terhadap korban. Tim evakuasi gabungan dari relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Sariharjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, dan unsur lainnya langsung menuju Desa Purwobinangun. 

Dalam evakuasi tersebut setibanya di Desa Sariharjo, para korban segera mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Di area pengungsian tersebut telah disiapkan beberapa pos untuk menangani para korban, seperti pos kesehatan, pos logistik, dan pos barak. Sebagai Destana, warga Desa Sariharjo mampu memberikan pertolongan kepada para korban dengan sigap dan baik.

Skenario Gladi Lapang yang dilaksanakan di Lapangan Desa Sariharjo, pada hari Jumat (21/4) tersebut berhasil berjalan dengan baik. Acara yang melibatkan unsur Pemerintah Kabupaten Sleman dan unsur masyarakat Desa Sariharjo tersebut dilakukan supaya masyarakat Desa Sariharjo sebagai desa penyangga bencana erupsi Gunung Merapi selalu siap untuk memberikan tindakan yang diperlukan terhadap para korban bencana di Kabupaten Sleman.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menyampaikan bahwa pelaksanaan Gladi Lapang tersebut sangatlah penting. mengingat karakteristik Kabupaten Sleman yang rawan terhadap bencana, khususnya bencana Erupsi Gunung Merapi. Untuk itu, Sri Muslimatun berharap masyarakat Kabupaten Sleman memiliki pengetahuan dan keterampilan supaya siap menghadapi kemungkinan bencana tersebut.

Diakui pemerintah tidak akan bisa sukses dalam menanggulangi bencana tanpa ada peran serta dari masyarakat dan relawan. Untuk itu, Sri Muslimatun menghimbau seluruh masyarakat Desa Sariharjo supaya senantiasa mempersiapkan diri untuk siap siaga menghadapi musibah bencana erupsi Gunung Merapi yang berdampak pada desa di sekitanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sleman, Heru Saptono yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Desa Sariharjo merupakan desa ke 34 yang dikukuhkan menjadi Destana. Menurutnya Pemerintak Kabupaten Sleman telah mempersiapkan  36 desa untuk dijadikan Desa tangguh Bencana.

Heru Saptono mengatakan salah satu strategi BPBD Kabupaten Sleman pada tahun 2021 adalah menjadikan 86 desa yang ada di Sleman sebagai Desa Tangguh Bencana. Akselerasinya dari APBD Kabupaten menganggarkan untuk delapan desa, dari APBD Provinsi menganggarkan lima desa per tahun. selain Desa Tangguh Bencana, Heru Saptono juga mengungkapkan akan membentuk Sekolah Tangguh Bencana.***