Jadi Hub Internasional, Pelabuhan Tanjung Priok akan Ciptakan Efisiensi

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 9 April 2017 | 18:06 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan, Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi Hub Internasional melalui intensifikasi transhipment dengan pelayaran langsung (direct call) jarak jauh.

Salah satu penandanya adalah dengan pelayaran perdana kapal kontainer raksasa generasi keempat berkapasitas hingga 8.500 TEUs di Pelabuhan Tanjung Priok yang direncanakan memiliki weekly call (sandar mingguan), pada Minggu (9/4).

Kehadiran kapal kontainer tersebut merupakan hasil kerja sama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC dengan perusahaan pelayaran asal Prancis, Compagnie Maritime d'Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM).

Nantinya, kapal besar tersebut akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat atau dikenal dengan South East Asia Express Services/Java SEA Express Services/JAX Services.

Pada bongkar muat perdana kali ini, kapal dengan kapasitas maksimum 8.500 TEUs tersebut membawa 2.300 TEUs untuk diangkut ke Amerika Serikat, dengan komoditas barang ekspor-impor dimana sebagian dari muatan sebanyak 22 persen di antaranya merupakan barang-barang hasil transhipment dari sejumlah pelabuhan domestik di Indonesia. Aktivitas bongkar muat direncanakan selesai dalam waktu 24 jam dengan menggunakan empat unit Gantry Luffing Crane (GLC).

"Atas hal ini, Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi kepada Pelindo II yang bisa bekerja sama dengan CMA-CGM. Ini merupakan satu prestasi, satu langkah quantum leap yang membanggakan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri Trial Inspection Kapal CMA-CGM Titus di Dermaga Jakarta International Container (JICT), Jakarta, Minggu (9/4).

Menhub juga menjelaskan Trial Inspection Kapal CMA-CGM Titus hari ini untuk mempersiapkan inagurasi oleh Presiden Joko Widodo yang direncanakan akan dilaksanakan pada 23 April 2017 mendatang.

"Tanggal 23 April kita akan mengundang Bapak Presiden ke dermaga JICT, karena ada pengangkutan dengan jumlah logistik yang sangat signifikan. Ini akan secara intensif kita lakukan. Kita akan efisienkan rupiah-rupiah yang tercecer di sini, supaya pengangkutan menjadi lebih murah. Kita juga ingin mengumpulkan barang-barang dari banyak pelabuhan agar transhipment di Tanjung Priok meningkat," kata Menhub.

Terkait upaya Pemerintah agar kapal-kapal besar bersandar di Pelabuhan Indonesia, Kemenhub bersama Bea Cukai, Pelabuhan, Syahbandar, dan pihak terkait akan mengumpulkan barang-barang yang ada di seluruh indonesia, mengefisienkan biaya-biaya yang ada, dan mempersingkat proses bongkar muat di pelabuhan.

"Apabila kapal-kapal besar sering datang dan tambah banyak, berarti efisiensi yang dilakukan berhasil," ujar Menhub.

Sementara itu, Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya berharap kehadiran kapal raksasa dapat memicu hadirnya kapal-kapal raksasa lainnya singgah di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kami berharap kapal-kapal raksasa lainnya singgah di Tanjung Priok agar sesuai dengan harapan Pemerintah. Tanjung Priok benar-benar dapat menjadi pelabuhan transhipment besar di kawasan Asia," ujar Elvyn.

Sementara itu, Bozianu Veronica, selaku Kapten kapal menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena telah merealisasikan kerja sama ini. "Kami sangat bangga, hari ini adalah pengiriman yang terbesar. Kami berencana untuk meningkatkan kapasitasnya. Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia, karena telah merealisasikan kerja sama ini," tutup Veronica.