Pemprov Jatim Gerak Cepat Tangani Longsor Di Ponorogo

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 3 April 2017 | 09:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Surabaya InfoPublik - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat menangani bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang terjadi Sabtu, 1 April 2017 pukul 06.00 WIB tadi. Mulai dapur umum, logistik, pengerahan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan taruna siaga bencana (tagana) sudah diturunkan.

"Selain itu, saat ini Dinas PU Bina Marga Prov Jatim sedang mengirim dua buah excavator, yang kecil diambilkan dari UPT Bina Marga di Madiun, sedangkan ekscavator yang besar disewakan," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampir Wanto, Sabtu (1/4).

Menurutnya, langkah Pemprov Jatim ini memperkuat penanganan bencana longsor oleh posko BPBD, yang bersama TNI, polisi, tagana, relawan dan masyarakat yang masih melakukan evakuasi korban. Saat ini Kepala BPBD Prov Jatim, Sudarmawan, berada di lokasi. Demikian pula, Kepala Dinsos Prov Jatim, Sukesi, akan langsung ke lokasi pada magrib nanti usai kunjungan ke korban bencana banjir dan pencairan bantuan non tuna di Mojokerto. Mengutip pernyataan Kadinsos Jatim, Benny, menjelaskan, saat ini sudah ditemukan 17 korban meninggal dunia.

"Semoga korban lain lebih cepat ditemukan setelah excavator datang," harapnya sambil menjelaskan belum dapat dipastikan jumlah ke seluruhan korban yang tertimbun longsor, baik dari warga yang berada di dalam rumah maupun yang lagi bekerja memanen jahe saat longsor berlangsung,"ujarnya.

Kedatangan excavator akan cukup membutuhkan waktu karena akses menuju lokasi yang sempit. Untuk jarak sekitar 3 km menuju lokasi membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Selain itu, masyarakat berduyun-duyun menonton longsor sehingga jalan macet yang menjadikan kendaraan terhambat. Untuk alasan yang terakhir, telah dikondisikan oleh aparat sehingga saat excavator datang akses menjadi lancar. Bencana longsor yang menerjang permukiman warga dan menimbulkan korban jiwa terjadi karena hujan tadi malam atau Jumat malam (31/3).

Longsor terjadi pukul 06.00 WIB dan menimbun masyarakat yang sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan serta rumah warga sekitar 22 unit rumah Ia menambahkan, sebenarnya BPBD setempat telah memperingatkan akan potensi longsor kepada masyarakat karena ada tanda-tanda longsor. Karena itu, masyarakat mengungsi pada malam harinya, dan pulang pada pagi harinya. Sewaktu masyarakat kembali ke rumahnya, longsor terjadi, yang mempertegas sulitnya memastikan terjadinya longsor.

Nama korban meninggal dunia Berdasarkan data sementara, ke-17 korban meninggal dunia dari Desa Banaran bernama Jadi (warga RT 2/RW 3 Tangkil), Pujianto (RT 2/RW 1), Maryono (RT 2/RW 1), Siyam (RT 2/RW 1), Situn (RT 2/RW 1), Tolu (RT 2/RW 1), Katemun (RT 2/RW 1), Menit (RT 2/RW 1), Aldan (RT 3/RW 1), Janti (RT 3/RW 1), Pita (RT 3/RW 1), Nadi (RT 3/RW 1), Hengki (RT 3/RW 1), Iwan (RT 3/RW 1), Iwan (RT 3/RW 1), Katemi (RT 3/RW 1), Suyono (RT 1/RW 3), dan Muklas asal Krajan.
(MC Diskominfo Prov Jatim/non-luk,sti/eyv)