Kemenhub Bangun Infrastruktur di Wilayah Papua Dimulai dari Tol Laut

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 6 Maret 2017 | 16:08 WIB - Redaktur: Elvira - 634


Jakarta, InfoPublik – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pihaknya secara sistematis telah merancang beberapa kegiatan strategis pembangunan bidang transportasi untuk Wilayah Papua, dan tahun ini dimulai dari tol laut. 

"Tahun ini sepuluh persen anggaran Kemenhub dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Papua dan kita mulai dengan tol laut. Oleh karenanya selain memberikan subsidi untuk masyarakat bepergian, kita juga mensubsidi angkutan barang di Papua," jelas Menhub Budi dalam acara Dialog Media dengan tema Visi Indonesia Sentris Pemerataan di Papua di Cafe Kembang Kencur, Minggu (5/3).

Dialog yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono, serta Menteri ESDM Ignasius Jonan bertujuan untuk membangun konektivitas dalam rangka pemerataan pembangunan di wilayah Papua.

Lebih lanjut Menhub Budi memaparkan, pembangunan infrastruktur transportasi laut dan penyeberangan perlu dioptimalkan dalam mendukung konektivitas antar pulau serta angkutan barang di Papua. 

Menurut dia, adanya tol laut dapat mengurangi disparitas harga antara timur dan barat. "Saat ini kita sudah dapat mencapai Timika, Merauke, Manokwari, dan kita akan tingkatkan untuk dapat mencapai wilayah yang berada di ketinggian (pegunungan)," ujar Menhub.

Selain itu, Menhub juga menuturkan perlunya pengembangan transportasi sungai untuk dapat menuju ke daerah terpencil/terdalam di wilayah Papua, sebab menurut Budi, mulai tahun ini pendistribusian barang akan mulai dilakukan melalui sungai di Merauke, Timika, dan Asmat ke wilayah utara sehingga angkutan barang bukan hanya di daerah pantai saja, melainkan juga merambah ke daerah sungai sehingga harga barang akan lebih murah. 

Sementara dari sisi penerbangan, Budi menjelaskan, peran transportasi udara diperlukan dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di Papua.

"Kemenhub juga akan membangun delapan bandara yang panjangnya lebih dari 1000 meter. Sehingga pesawat yang besar bisa mendarat di Papua. Harapannya, saudara-saudara kita yang tinggal di pegunungan dapat dicapai dengan pesawat yang lebih besar," tambah Budi.