Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Kabupaten 50 Kota 7 Hari

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 5 Maret 2017 | 18:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Percepatan penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak Jumat (3/3) di Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat masih terus dilakukan, hujan lebat yang terus turun menyebabkan Sungai Sumpur meluap dan longsor di tebing dan perbukitan, dan tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, sebanyak 8 kecamatan dan 13 nagari terdampak langsung dari banjir dan longsor yang meliputi Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Mungka, Harau, Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Sulikik, dan Empat Barisan.

"Tim Reaksi Cepat BNPB sudah berhasil tiba di lokasi bencana. Bupati Kabupaten 50 Kota telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yaitu sejak 3 Maret hingga 9 Maret 2017," kata Sutopo dalam keterangannya, Sabtu (4/3).

Sutopo menambahkan, tim gabungan dari BPBD Kabupaten 50 Kota bersama TNI, Polri, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, dan relawan  telah berhasil menjangkau Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir. Pencarian dan evakuasi korban dari 8 unit mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan masih terus dilakukan. Kondisi mobil yang sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi rusak berat.

Hingga Sabtu (4/3) sore korban jiwa akibat longsor di Kabupaten 50 Kota adalah 5 orang meninggal dunia yaitu Doni Fernandes(31), Teja (19), Yogi Saputra (23), Muklis alias Ujang (45), dan Karudin (25). Dua orang luka berat yaitu Syamsul Bahri (22) dan Candra (42), ujar Sutopo.

Selain itu, ada ratusan rumah terendam banjir seperti di 150 rumah di Jorong Ranah Pasar, 50 unit rumah di Jorong Ranah Baru, 50 unit rumah di Jorong Abai. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Lima dusun terisolir. Jalan nasional penghubung Sumatera Barat-Riau putus. Di kelok 17 terdapat 4 titik longsor. Delapan mobil tertimpa longsor di Km 17 Koto Alam.

Sutopo menjelaskan, Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat mendampingi BPBD Kabupaten 50 Kota dalam manajerial darurat, pengerahan bantuan pendanaan dan logistik. BPBD Kabupaten 50 Kota juga telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan

Posko utama penanganan bencana banjir dan tanah longsor didirikan di kompleks kantor Bupati lama. Bupati telah memimpin rapat koordinasi sejak kemarin malam. BNPB dan BPBD Provinsi Sumbar telah mengirimkan bantuan logistik dan tenaga untuk mendukung penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten 50 Kota. Bantuan dari 13 organisasi masyarakat, perseorangan dan perusahaan telah diterima posko.

Sutopo menyatakan, kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk membersihkan material longsor, mobil rescue, perahu karet, tenda, permakanan, obat-obatan, selimut, air minum, dan lainnya. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung mengingat hujan berintensitas masih berpotensi terjadi dalam satu minggu ke depan, tukas Sutopo.