Penderita Hipertensi di Indonesia Meningkat

:


Oleh Putri, Rabu, 22 Februari 2017 | 17:16 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, Infopublik - Data WHO menunjukkan terjadi peningkatan penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) pada usia 18 tahun sebesar 24 persen pada laki-laki, dan 20,5 persen pada perempuan, selain itu sebanyak satu miliar orang menderita hipertensi yang dua pertiganya berada di negara berkembang termasuk di Indonesia.

“Di Indonesia, penderita hipertensi sebanyak 24 persen, dan baru-baru ini BPJS Kesehatan melakukan mobile skrining dan yang menderita hipertensi tinggi hanya 0,1 persen sedangkan hipertensi rendah sekitar 80 persen. Prevalensi hipertensi ini memang terus meningkat dan diperkirakan tahun 2025 mencapai 29 persen orang dewasa yang menderita hipertensi,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Jakarta, Rabu (22/2).

Menurutnya, hipertensi berkaitan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah, yang menyebabkan kematian cukup tinggi yaitu sekitar 1,5 juta terjadi di Asia Tenggara. "Sepertiganya akibat hipertensi, dari riset kesehatan dasar di Kemenkes  2013, diketahui sekitar seperempat penduduk Indonesia menderita hipertensi, sedangkan dari survei indikator kesehatan nasional di 2016 angkanya meningkat 30,9 persen," ungkapnya.

Menkes Nila juga mengatakan, sepertiga dari total yang diketahui hipertensi tidak pernah mau atau jarang memeriksakan kesehatannya, dan tidak patuh dalam pengobatan. Selain itu, merujuk angka dari  BPJS Kesehatan menunjukkan 30 persen penyakit katastropik terbanyak adalah penyakit jantung. Tahun 2016 BPJS Kesehatan telah mengeluarkan Rp6,9 triliun untuk penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk stroke.

“Sebanyak 30 persen biaya lainnya untuk penyakit gagal ginjal dan diabetes yang berkaitan dengan penyakit hipertensi. Maka dari itu Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang sudah diluncurkan  15 November 2016 lalu di Bantul,” kata Menkes.