Sulteng Siap Luncurkan GKS 1.000 Anak Harapan Bangsa

:


Oleh H. Roy Setiawan, Selasa, 24 Januari 2017 | 18:01 WIB - Redaktur: Tobari - 660


Palu, InfoPublik – Asisten Pemerintahan, Hukum dan Politik Moh. Arif Latjuba, SE, M.Si mengemukakan, Provinsi Sulawesi Tengah siap meluncurkan program Gerakan Kembali ke Sekolah (GKS) 1.000 anak harapan bangsa, untuk menindaklanjuti Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

Ini diungkapkan Moh. Arif Latjuba, saat membuka rakor persiapan pencanangan GKS 1.000 AHB di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, di Palu, Selasa (24/1).

Program GKS yang diinisiasi oleh Ketua Komisi IV DPRD Prov. Sulteng Hj. Zalzulmida A. Djanggola, SH, CN bermula dari keprihatinan akan rendahnya APK (Angka Partisipasi Kasar) usia sekolah 15-21 tahun di Sulteng.

Kondisi itu, menurut Zalzulmida, akan berefek sosial yang buruk saat Sulteng mengalami bonus demografi tahun 2028 jika tidak segera ditangani.

Oleh karena itu, dengan merangkul dan memberi basik keterampilan yang cukup buat anak-anak putus sekolah, dinilai Zalzumida sangat relevan supaya mereka bisa terserap di bursa kerja.

"Ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan SMK yang belum banyak dipahami masyarakat," kata Zalzulmida menguatkan potensi SMK yang belum banyak dilirik masyarakat.

Walaupun belum resmi di-launching oleh Menteri Pendidikan, satgas GKS sudah mulai bergerak di lapangan dan berhasil menjaring 200 dari sekitar 6.000 anak putus sekolah usia 15-21 tahun untuk ditangani dari 6 wilayah di Sulteng, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi, Morowali Utara, dan Tojo Unauna.

Selain menyekolahkan kembali, GKS juga memperjuangkan terbitnya KIP (Kartu Indonesia Pintar) bagi peserta dan penyempurnaan database program selanjutnya.

Zalzulmida yakin dalam 6 bulan selanjutnya target 1.000 anak bisa dicapai atau tepatnya saat tahun ajaran baru dimulai, Bulan Juli nanti, yang mencakup 13 wilayah kabupaten/kota. "Sehingga 3 tahun berikutnya APK usia 15 sampai 21 tahun bisa naik," harapnya optimis.

Disamping itu, ketua Komisi IV juga berharap stakeholder yang masuk GKS dapat menandatangani MoU saat launching nanti sehingga program GKS 1.000 AHB berjalan terpadu.

Diakuinya, pemerintah provinsi sangat apresiatif atas program tersebut bahkan dalam beberapa kesempatan mewakili gubernur, Asisten Arif Latjuba ikut mensosialisasikan GKS 1000 AHB.

"Bagaimana anak putus sekolah bisa bersekolah kembali bukan saja di SMU, tapi di SMK," kata asisten, mewakili Gubernur Longki Djanggola yang berhalangan hadir. Mudah-mudahan ini bisa berjalan baik dan sukses mewujudkan Sulawesi Tengah maju, mandiri dan berdaya saing.

Rakor siang itu mengundang sejumlah Kepala SKPD, di antaranya Kadis Kesehatan dr. Ansyahari Arsyad, M.Kes, Kadis Nakertrans Ir. Abd. Razak, MT, Kadis Perindustrian Abu Bakar Ahmadali, M.Si, Kadis Sosial Ir. Andi Sose Parampasi, M.Si dan Kadis Dikbud Irwan Lahace, M.Si. (berita foto : Harold Humasprov/toeb)