Kampung Nelayan Beting Pontianak Contoh Penataan Kawasan Pesisir di Indonesia

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 21 Desember 2016 | 21:48 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 1K


Pontianak - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya ke Pontianak meninjau proyek penataan Kampung Beting di kawasan pesisir Pontianak, Kalimantan Barat. Ia berharap penataan kawasan nelayan tersebut dapat rampung lebih cepat dari target yang ditetapkan. 

"Awalnya rencana pengerjaannya dari 2016-2019, tapi InsyaAllah kami percepat menjadi tahun 2018 semua bisa kita tuntaskan," ungkap Menteri Basuki di Kampung Beting, Pontianak Timur, Selasa (20/12).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Sudjono, Walikota Pontianak Sutarmidji, Direktur Jenderal Binamarga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Bina Penataan Bangunan Adjar Prajoedi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja

Menurutnya penataan kampung nelayan perlu dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh dengan menciptakan pemukiman yang lebih bersih dan tertata. 

"Di Indonesia seperti diketahui lebih banyak pesisir dari daratannya, sehingga ini menjadi contoh pembenahan kawasan pesisir," ujar Basuki. 

Kampung nelayan yang terletak di Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak ini masuk sebagai satu dari tiga pengembangan kawasan pesisir di Indonesia.

Dikatakannya selain Kampung Beting di Pontianak, Kementerian PUPR juga tengah menata pemukiman nelayan di Bengkulu dan Tegal, Jawa Tengah.

Basuki menyatakan program penataan kawasan tersebut mencakup penataan rumah-rumah yang berada di pesisir pantai agar tampak lebih layak huni, sehat, rapi, dan nyaman.

Kampung Beting juga dipercantik dengan membangun fasilitas jalan setapak yang disesuaikan dengan arsitektur tradisional. Selain itu, sepanjang dermaga di Kampung Beting juga dibangun taman dan ruang terbuka publik. 

Ia mengungkapkan Pemerintah Kota Pontianak sangat berkepentingan dalam upaya penataan pemukiman nelayan di Kampung Beting, sehingga p kampung nelayan bisa menjadi kawasan tepi air (watefront) yang atraktif .

"Walikota Pontianak sangat antusias dalam membenahi kawasan pesisir. Untuk itu programnya juga sesuai dengan desain yang dibuat dari pemerintah kota," ungkapnya. 

Penataan kawasan nelayan di Kampung Beting tersebut mencakup kawasan seluas 38,25 hektar dengan tujuan meningkatkan akses masyarakat untuk kegiatan sosial dan ekonomi serta menyediakan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan. 

Dana yang digunakan untuk penataan kawasan nelayan tersebut berasal dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2016 sebesar Rp. 13,93 miliar. Sementara untuk pembangunan jalan gertak sepanjang 2.057 meter di kawasan tersebut menggunakan pendanaan dari APBN sebesar Rp 496 juta, APBD sebesar Rp 108 juta dan dana Swadaya sebesar Rp 278 juta.(*)

Salam,
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR