Indonesia Komit Capai Pertumbuhan Berkelanjutan dan Pekerjaan Layak

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 25 Agustus 2016 | 23:38 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 2K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Dialog Tripartit Tingkat Tinggi di Jakarta, pada 25 - 26 Agustus 2016, atas kerja sama Kemnaker dan Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization).

Dialog ini digagas sebagai tindak lanjut dari Konferensi SDGs yang telah diselenggarakan pada bulan Februari 2016 lalu, dengan tema “SDGs menuju kerja layak untuk semua”.

Indonesia berkomitmen untuk mencapai Sustainable Development Goal’s (SDGs), khususnya Nomor 8 tentang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan terwujudnya pekerjaan layak, kata Sekjen Kemnaker Abdul Wahab Bangkona saat menjadi keynote speaker mewakili Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri pada pembukaan dialog tersebut di Jakarta, Kamis (25/8).

Menurut Wahab, tujuan dari penyelenggaraan dialog tripartit tersebut adalah mempromosikan secara lebih lanjut penerapan SDG’s di Indonesia. Selain itu, dialog tersebut ditujukan sebagai ruang untuk melakukan diskusi interaktif dan sharing berbagi informasi mengenai praktik-praktik terbaik ketengakerjaan dan perburuhan di tingkat global dan regional.

Maka pada kesempatan ini saya ingin mengajak bapak ibu semua untuk melihat dalam konteks Indonesia saat ini. Di depan kita lihat ada tiga tuntutan bersama yaitu employment, industrial relation dan social protection, ujar Wahab.

Turut hadir dalam acara tersebut Directur Regional Asia Pasifik ILO Ms. Tomoko Nishimoto, Dubes RI/WATAPRI di Jenewa, perwakilan World Bank dan tenaga ahli/expert ILO sebagai narasumber.

Dialog ini akan terfokus mendiskusikan tiga topik utama. Pertama, pengembangan ketrampilan untuk meningkatkan produktivitas pekerja. “Ini untuk mewujudkan productivity yang tinggi pada tenaga kerja kita tentu harus ada suatu sistem yang bekerja, efektif dan efisien dalam sekala nasional,” bebernya.

Kedua, jaminan sosial dan bentuk pekerjaan yang tidak memenuhi standard. Dan terakhir, pengupahan dan perundingan bersama.

Kemudian, kalau kita bicara tentang program pendidikan dan pelatihan itu harus berangkat dari satu peta kebutuhan yang disusun secara sistematik, konstruktif dan perencanaan jangka pendek-jangka menengah hingga jangka panjang. Sehingga ini bisa menjadi acuan bagi para produsen baik lembaga pendidikan maupun lembaga pelatihan, kata Wahab.

Wahab menambahkan, melalui dialog tripartit ini, diharapkan akan menghasilkan rekomendasi kunci dan rencana aksi yang disusun oleh unsur tripartit Indonesia. Sehingga, langkah ke depan dan perangkat dalam memperkuat dialog sosial di tingkat nasional dan secara lebih kongkret menyusun agenda Indonesia dalam mencapai Goal Nomor 8 dari SDGs yaitu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kerja layak untuk semua.

Bagaimana kita bersama-sama dalam diskusi ini, follow up-nya, kita mengawal masalah regulasi, pengembangan infrastruktur, instrument, dan pengembangan capacity building. Dan seluruh ini diklakukan secara bersama-sama. Dan dari sanalah semua mempunya keberpihakan yang jelas, komiitmen yang tinggi, untuk mengawal ini. Maka dialog ini akan semakin efektif, karena tujuannya sama, tukas Wahab.