Sumenep Tak Sepi Dari Aktivitas Juang Kemerdekaan

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Rabu, 10 Agustus 2016 | 19:38 WIB - Redaktur: Tobari - 227


Sumenep, InfoPublik -  Meski tak seheroik aksi perang di tanah Jawa, Sumatera, Kalimantan Sulawesi dan lainnya, tak berarti Pulau Madura sepi dari aktivitas juang. Tanah garam ini menjadi saksi bisu saat darah beberapa putra-putrinya tumpah membasahi permukaannya.

"Kontak fisik yang terjadi di Madura melibatkan para pejuang dari 4 kabupaten, termasuk Sumenep, dan beberapa di antaranya gugur. Sebagian berhasil lolos dari maut," kata salah seorang pemerhati sejarah perjuangan kemerdekaan di Sumenep, RP. Mohammad Mangkuadiningrat, pada Media Center, Rabu (10/8).

Menurut Mohammad, beberapa nama terukir dalam lembar sejarah lokal. Seperti di antaranya KH Abdullah Sajjad, Letnan Raden Mohammad Ramli, Kapten Tesna, Letnan Merta, Letnan Amar dan lainnya. Juga ada nama Mayor Raden Ario Mangkuadiningrat, Kiai Haji Abisyuja', Kiai Khazin Ilyas, Kiai Abdul Mannan, dan sebagainya.

Wilayah Sumenep sangat kental dengan budaya keraton dan sekaligus santri. Kedua budaya tersebut berakar sama. Kalangan yang menghidupkan budaya tersebut bersusur-galur pada satu hulu. Baik kalangan bangsawan dan kalangan pesantren memiki hubungan yang dekat.

“Apalagi jika ditelisik, kalangan bangsawan Sumenep dinasti terakhir juga berasal dari trah pesantren," katanya. Karena satu hulu, pola pikir dan sikap kedua "kutub" tersebut hampir sama dalam merefleksikan poin-poin agama. Meski dalam bentuk implementasi yang berbeda.

Demikian juga dalam konteks membela tanah air atau kampung halaman, reaksi terhadap kaum kolonial muncul. "Riak-riak dan persinggungan dengan pihak penjajah selalu ada," katanya. (Farhan/Esha/Fer/toeb)