Puskesmas Samkai Rutin Pemeriksa Pasien Hipertensi

:


Oleh MC Kabupaten Merauke, Selasa, 9 Agustus 2016 | 11:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 892


Merauke, InfoPublik - Kepala Puskesmas Samkai, dr. Roike Dani Djou mengatakan Puskesmas Samkai melaksanakan kegiatan program pengelola penyakit kronis pada pasien-pasien yang hipertensi atau darah tinggi. Kegiatan kronis hipertensi sudah berjalan setahun lebih dan yang terdaftar di Puskesmas Samkai berjumlah kurang lebih sebanyak 100 orang. Dari jumlah tersebut, yang aktif sekitar 50-60 persen didalam kegiatan rutin setiap bulannya.

Dijelaskan, tujuan dari kegiatan prolanis hipertensi adalah untuk menjaring kasus-kasus darah tinggi atau hipertensi di daerah kerja Puskesmas Samkai. Dari perjaringan tersebut, bisa memilah mana pasien darah tinggi yang murni atau yang sudah berkomplikasi. Apabila ditemukan pasien hipertensi maka pihaknya akan mencegah agar tidak terjadi komplikasi dari pasien tersebut.

"Tekanan hipertensi atau darang tinggi, merupakan suatu keadaan tubuh dari tekanan darah yang meningkat akibat dari adanya peningkatan tekanan darah secara kronis. Tekanan darah yang selalu meningkat menjadi salah satu dari timbulnya faktor risiko seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisme yang merupakan penyebab utama dari gagal jantung kronis,”terangnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (3/8).

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini dijadwalkan dalam sebulan sekali dan dalam pertemuan rutin ada beberapa rangkaian kegiatan yaitu kegiatan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, senam bersama yang dikhususkan bagi penderita hipertensi dan itu disesuaikan dengan kondisi pasien.  Kemudian, dilakukan juga tanya jawab atau diskusi serta pembagian obat secara bulanan.

“Kami sudah kerjasama dengan apotik yang telah ditunjuk oleh BPJS Kesehatan yaitu K24 Muli. Jadi pasien setelah dikumpulkan di Puskesmas mereka mendapat pelayanan secara utuh, termasuk mendapat obat untuk satu bulan penuh. Dengan demikian, pasien tidak keluar lagi untuk mencari obat,”ucapnya.

Menurutnya, antusias pasien sangat terlihat, dimana yang mulanya cuma beberapa orang tetapi sekarang sudah sekitar 100 lebih. Selanjutnya, ketika pasien tidak datang berobat, maka pihaknya akan melakukan door to door atau kunjungan pasien ke rumah mereka. Jadi bukan hanya pasien yang datang mencari petugas, tetapi petugas juga datang langsung ke rumah pasien.

“Saya sudah memberikan motivasi kepada petugas untuk melakukan pelayanan secara paripurna, sehingga mereka tidak datang maka pihaknya akan ke rumah mereka untuk periksa kondisinya,” terangnya. (Mel/Mc/Mrk/Abd/Eyv)