Pemkab Bone Bolango Dukung Konservasi TNBNW

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Kamis, 23 Juni 2016 | 09:20 WIB - Redaktur: Kusnadi - 742


Bone Bolango, InfoPublik – Bupati Bone Bolango H. Hamim Pou, S.Kom, MH mengatakan, pengelolaan kawasan penyangga terpadu dan sinergis dengan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) sangat penting dalam mendukung konservasi taman nasional.

Untuk itu, kata Hamim Pou, Pemkab Bone Bolango siap mendukung konservasi TNBNW. ”Apalagi masyarakat juga sangat tergantung pada kelestarian kawasan konservasi ini,” kata Hamim Pou pada pembukaan kegiatan lokakarya konsultasi para pihak untuk identifikasi Kawasan Penyangga Potensial TNBNW di Hotel Amaris Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu (22/6).

Bupati mengatakan, Kabupaten Bone Bolango adalah salah satu kabupaten yang penting bagi pengolahan TNBNW, karena 60 persen wilayahnya merupakan kawasan taman nasional.

”Selama ini kami telah bekerja sama dengan Balai TNBNW, terutama dalam memanfaatkan jasa lingkungan air dan kami akan mengembangkan program-program lain yang sejalan dengan konservasi taman nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE, Kementrian LHK sekaligus sebagai National Project Director Enhancing Protected Area System in Sulawesi (E-PASS), Ir. Bambang Dahono Aji, M.M, M.Si menjelaskan TNBNW memiliki nilai jasa lingkungan seperti wisata dan pemanfaatan air yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan.

Menurutnya, terdapat sekitar 125 desa yang berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional dan mereka juga memanfaatkan air dari kawasan untuk komsumsi, pertanian maupun untuk PLTMH. Namun TNBNW juga menghadapi ancaman seperti perambahan, penebangan liar, penebangan tanpa izin, perburuan liar. 

Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk mengurangi ancaman dan meningkatkan tata kelola kerja sama di kawasan penyangga dalam mempertahankan biodiversitas dan kebutuhan ekosistem kawasan konservasi.

”Penting bagi para pihak untuk berkumpul dan berdiskusi dalam mengidentifikasi dan memetakan kawasan penyangga potensial untuk di kembangkan bersama-sama dalam mendukung konservasi TNBNW,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai TNBNW Ir. Noel Layuk Allo, MM menjelaskan tujuan kegiatan lokarya konsultasi para pihak untuk mengidentifikasi kawasan penyangga potensial TNBNW untuk memberikan ruang bagi para pihak untuk berdiskusi dan mengidentifikasi lokasi potensial dan prioritas di kawasan penyangga agar dapat dikembang secara bersama-sama. 

“Di sini peran pemerintah provinsi dan kabupaten sangat penting dalam menentukan arah kebijakan dan program-program yang dapat memperkuat kawasan penyangga TNBNW. Selain itu, kerja sama dengan masyarakat setempat, NGO, perguruan tinggi dan stekholder potensial lainya juga penting untuk dapat memadukan perencanaan dan pengelolaan kawasan yang relevan dalam mempertahankan biodiversitas dan keutuhan ekosistem,” katanya.

Ia menambahkan bahwa lokakarya ini dilaksanakan selama dua hari, tanggal 22-23 Juni 2016, dihadiri oleh berbagai pihak, yakni dari Pemda Provinsi Sulawesi Utara, Pemda Gorontalo, Pemda Bolaang Mongondow Utara, Pemda Bolaang Mongondow, Pemda Bolaang Mongondow Selatan, Pemda Bone Bolango, akademisi, UPT di kementrian LHK, NGO, dan lain-lain. 

“Lewat lokakarya ini diharapkan dapat menjembatani para pihak dalam mensinergiskan dan mengintegrasikan program dalam rangka mempertahankan fungsi dan keutuhan ekosistem TNBNW yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (Hms/Kadir/Kus)