Jajaran Kesehatan KabupatenGorontalo Dievaluasi

:


Oleh MC Kab Gorontalo, Selasa, 10 Mei 2016 | 13:36 WIB - Redaktur: Tobari - 414


Limboto, InfoPublik - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Dr. Roni Sampir mengatakan, angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Gorontalo sampai tahun 2015 merupakan salah satu indikator yang belum dicapai, baik target RPJMD, RPJM maupun MDGs.

Tahun 2015 terjadi 20 orang kematian ibu atau 296/100.000 lahir hidup dari target MDGs 102/100.000 lahir hidup. Sampai dengan triwulan I (Januari – April) 2016 sudah terjadi 3 kematian ibu melahirkan. Target RPJMD kita Tahun 2016 adalah 297,8/100.000 lahir hidup atau 17 orang ibu yang meninggal.

Roni Sampir mengatakan, kematian ibu disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yakni, tidak adanya kesadaran warga atas faktor keutamaan keselamatan terhadap mereka, juga karena adanya konflikasi penyakit lain yang diderita serta warga miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan.

“Untuk itu, kami terus melakukan berbagai upaya dalam mengatasi hal tersebut, termasuk melakukan kerjasama dengan unsur terkait lainnya,” kata Roni, Senin (9/5).

Dan untuk menangulangi masalah ibu hamil yang tidak memiliki jaminan kesehatan khususnya, dan masyarakat miskin umumnya, Pemerintah Kabupaten Gorontalo tahun ini telah mengalokasikan anggaran Rp7,140 miliar untuk mengcover 42.000 jiwa penduduk Kabupaten Gorontalo yang belum memiliki jaminan kesehatan.

“Capaian kepesertaan jaminan kesehatan nasional di Kabupaten Gorontalo tahun 2016 berjumlah 362.010 jiwa atau 94,43% dari jumlah penduduk 409.000 jiwa.” kata Roni dalam laporan capaian pembangunan kesehatan Kabupaten Gorontalo Triwulan I Tahun 2016, di Ball Room Hotel Limboto Indah Senin (9/5).

Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo dalam arahannya mengatakan, evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana capaian target dari kesehatan di Kabupaten Gorontalo sekaligus untuk mengetahui permasalahn apa saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah.

“Berbicara kesehatan merupakan kebutuhan utama dari setiap manusia. Untuk mengukur sejauhmana keberhasilan pembangunan di daerah, maka kesehatan lah menjadi salah satu tolok ukurnya,” kata Bupati.

Menyangkut permasalahn yang dihadapi, Bupati mengatakan lewat evaluasi tersebut bisa kita carikan solusi bersama. Terutama bagaimana mengatasi akar penyebab permasalahan tersebut.

Kita harus mengubah paradigma masyarakat. Karena selama ini yang diatasi setelah terjadi masalah, bukan pada penanggulangan penyebab masalah tersebut. Begitupula dengan penganggulangan oarang sakit.

“Saya harap di klinik ataupun puskesmas bisa membuka layanan untuk orang sehat, artinya masyarakat bisa mendapatkan penyuluhan agar tidak mudah diserang penyakit,” katanya. (mc kab gorontalo/untung/ toeb)